Pemerintahan

RSUD Panggul Resmi Beroperasi, Bupati Trenggalek Berharap Mampu Jangkau Masyarakat Pesisir Selatan

Diterbitkan

-

RESMIKAN: Bupati Arifin saat meresmikan RSU Panggul Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Peresmian RSUD Panggul ini, bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Diketahui, bahwa rumah sakit yang dibangun bertahap sejak 2018 ini, menyediakan 50 bed atau tempat tidur bagi pasien, layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan juga empat dokter spesialis dari berbagai pelayanan. Seusai meresmikan, Bupati Trenggalek mengaku senang karena RSUD Panggul dinilai bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di pesisir Selatan Trenggalek.

“Rumah sakit ini kapasitasnya hingga 50 tempat tidur dengan prasarana yang begitu memadai,” ucapnya, saat dikonfirmasi, Senin (16/10/2023) siang.

Dibangunnya RSUD Panggul, lanjutnya, diharapkan dapat memudahkan masyarakat saat membutuhkan pelayanan kesehatan. Jadi, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Mengingat, Kecamatan Panggul menjadi salah satu pusat kawasan pertumbuhan di Kabupaten Trenggalek.

Baca juga:

Advertisement

“Jadi, masyarakat nanti tidak harus jauh kalau pelayanan kesehatan. Termasuk, tidak harus datang ke pusat kota di Kabupaten Trenggalek,” imbuhnya.

Suami Novita Hardiny ini mengaku, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, utamanya soal manajemen RSUD Kelas D ini. Evaluasi ke depan, akan terus dilakukan sehingga pembenahan sesuai dengan keinginan masyarakat

“Beberapa pelayanan di RSUD Panggul, dinilai cukup untuk sekelas rumah sakit umum tipe D. Antara lain layanan dokter spesialis penyakit dalam, spesialis obgyn atau kandungan, spesialis patologi klinis, dan spesialis radiologi,” kata Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Kedepannya, masih kata Mas Ipin, di wilayah-wilayah cepat tumbuh seperti Watulimo, Panggul, dan juga Dongko nantinya juga harus bisa mendapatkan pelayanan dengan cepat serta lebih baik. Dirinya menyebut, pembangunan fisik RSUD Panggul sendiri dilakukan secara bertahap hingga akhirnya izin operasi turun pada bulan 11 Oktober 2023 lalu.

“Kita jalan sambil berbenah. Sehingga, nantinya kita tahu evaluasinya akan seperti apa dan bagaimana. Nanti kita juga akan tahu dampaknya dari masyarakat, sehingga pembenahannya nanti sesuai dengan keinginan masyarakat,” tambahnya.

Termasuk, paparnya, soal cover pembiayaan layanan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Karena tidak dapat dipungkiri, pembiayaan fasilitas kesehatan masyarakat menggunakan layanan BPJS menjadi dominan dalam layanan kesehatan sebuah rumah sakit.

Advertisement

Masyarakat pun berharap, penggunaan layanan kesehatan menggunakan BPJS di Rumah Sakit Panggul dapat terwujud secepat mungkin. “Kalau untuk BPJS sedang dalam proses mendesak. Insyaallah tidak sampai tahun depan harapannya sudah bisa menggunakan BPJS,” tegas Bupati Arifin.

Meskipun belum bisa mencakup BPJS, dirinya berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir soal biaya untuk berobat. Karena bagi masyarakat tidak mampu, ada skema pembiayaan melalui program biaya kesehatan untuk masyarakat miskin yang dapat ditutup menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

“Bagi masyarakat tidak mampu ada bantuan pembiayaan dari APBD melalui program biaya kesehatan untuk masyarakat miskin. Dan pembangunan rumah sakit di Kecamatan Panggul ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas