SEKITAR KITA

Dihajar Cuaca Ekstrem, Jembatan Putus hingga Longsor yang Menimpa Rumah Terjadi di Trenggalek

Diterbitkan

-

PUTUS: Kondisi Jembatan Tawing yang ada di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, yang terputus usai diterjang banjir. (ist)

Memontum Trenggalek – Hujan deras selama semalaman yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek, mengakibatkan sebuah jembatan terputus akibat diterjang banjir. Putusnya jembatan yang berada di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, ini membuat akses menuju Gunung Kembar terkendala.

Sementara itu, dampak cuaca ekstrem ini juga menyebabkan sejumlah bencana alam lain seperti tanah longsor di Trenggalek. Bahkan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, ada sedikitnya empat rumah tertimpa tanah longsor. Diantaranya, di Desa Jombok dan Desa Pule, Kecamatan Pule, Desa Dukuh di Kecamatan Watulimo dan Desa Bangun di Kecamatan Munjungan.

Kapolsek Munjungan, Iptu Cikini, mengatakan bahwa sejak semalam sekira pukul 21.00, wilayah Kecamatan Munjungan, di guyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Kondisi tersebut, menyebabkan aliran sungai yang melintas di tengah Desa Tawing, menjadi tinggi dengan aliran air cukup deras. Diperkirakan, sekira pukul 01.30, jembatan Desa Tawing tersebut dilaporkan rusak dan terputus.

“Tadi kami bersama anggota sudah ke lokasi untuk melihat dan meninjau langsung kondisi jembatan. Kondisinya benar-benar terputus. Tidak bisa dilalui kendaraan apapun,” kata Iptu Cikini, saat dikonfirmasi, Senin (21/10/2024) tadi.

Baca juga :

Advertisement

Dirinya menambahkan, untuk sementara waktu pihaknya bersama dengan stakeholder terkait telah menutup akses menuju jembatan. Selain itu, pihaknya juga memasang tanda peringatan di kedua sisi agar warga mengetahui dan tidak melintas.

“Untuk tindak lanjut, nanti akan kami koordinasikan dengan tiga pilar kecamatan maupun pemerintah desa, sekaligus menentukan jalur alternatif yang mungkin bisa dilalui warga,” imbuhnya.

Iptu Cikini memastikan, bahwa dalam kejadian itu tidak ada warga yang terisolasi akibat putusnya jembatan tersebut namun mereka harus berputar lebih jauh. “Masih ada jembatan lain yang lebih besar, yaitu Jembatan Domerto. Warga masih bisa melintasi jembatan tersebut baik untuk roda 2 maupun roda 4,” kata Iptu Cikini.

Pihaknya juga mengimbau, agar masyarakat terutama yang berdomisili di dekat daerah aliran sungai untuk lebih hati-hati dan waspada, mengingat cuaca yang tidak menentu. “Kami juga mengimbau agar masyarakat yang dekat dengan aliran sungai untuk lebih berhati-hati dan waspada, terutama saat turun hujan. Dan kami berpesan, jika mengetahui bencana alam sekecil apapun, agar segera melaporkan kepada kepolisian terdekat atau Bhabinkamtibmas desa setempat,” tambahnya. (mil/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas