Hukum & Kriminal

Iming-imingi Bisa Jadikan Guru, Pria di Trenggalek Ditangkap Polisi

Diterbitkan

-

RELEASE: Polisi amankan pelaku beserta barang buktinya

Memontum Trenggalek – Seorang pria warga Desa Jatiprahu Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek harus berurusan dengan pihak berwajib. Dia iduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Pria berinisial MF ini diamankan setelah sebelumnya dilaporkan oleh salah satu warga Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek.

Dalam keterangan pers releasenya di Mapolres, Kapolres Trenggalek, AKBP Dwiasi Wiyatputera, membenarkan hal tersebut. “Pelaku sudah kita amankan. Pelaku diduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Saat ini masih dalam proses pengembangan lebih lanjut,” ungkapnya, Jumat (12/11/2021) sore.

Dijelaskan Kapolres, peristiwa tersebut bermula pada pertengahan bulan September 2019. Saat itu, pelaku mengajak korban untuk bertemu di sebuah warung kopi, tepatnya di Kelurahan Tamanan Trenggalek.

Baca juga:

“Dalam pertemuan tersebut MF menawarkan pekerjaan sebagai guru honorer kepada korban dengan biaya sebesar Rp 30 juta. Untuk meyakinkan korban, MF menunjukan rekannya yang bisa membantu proses untuk menjadikan guru honorer daerah,” jelasnya.

Karena bujuk rayu MF sangat mengiurkan, korban pun tertarik. “Korban kemudian tertarik dan berniat untuk memasukkan istrinya menjadi guru honorer daerah dan menyerahkan sejumlah uang sebanyak tiga kali masing-masing senilai Rp 10 juta,” sambungnya.

Advertisement

Selang 6 bulan, pelaku menyampaikan kepada korban bahwa tidak bisa melanjutkan untuk membantu istri korban menjadi guru honorer. Pelaku kemudian membuat surat pernyataan sanggup mengembalikan uang korban dalam jangka waktu paling lambat bulan Agustus 2020. “Tetapi, setelah lama ditunggu tak juga dikembalikan. Merasa tertipu, korban kemudian melaporkan perkara tersebut ke Polres Trenggalek,” terang Kapolres.

Atas perbuatannya itu, pelaku akan dikenakan Pasal 378 KUHP dan atau pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan atau Penggelapan. Turut diamankan pula sebagai barang bukti antara lain satu lembar kwitansi penyerahan uang dan surat pernyataan.

Agar tidak terjadi lagi kasus serupa, AKBP Dwiasi mengimbau kepada masyarakat untuk mencari sumber informasi yang valid dan bisa dipercaya. Bila ingin bekerja baik tenaga honorer maupun yang lain, sebaiknya mencari di website resmi kemudian di konfirmasi kembali kepada dinas terkait. “Jangan mudah percaya dengan janji masuk tanpa tes maupun diimingi-imingi dengan uang. Kasus seperti ini jangan sampai terjadi lagi,” ujarnya. (mil/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas