Pemerintahan

Dampak Banjir di Munjungan Trenggalek, Bupati Arifin Minta BBWS Lakukan Rekayasa Jalur Sungai

Diterbitkan

-

Dampak Banjir di Munjungan Trenggalek, Bupati Arifin Minta BBWS Lakukan Rekayasa Jalur Sungai
BANJIR: Bupati Trenggalek saat meninjau dampak banjir di Kecamatan Munjungan. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek kembali meninjau dampak bencana banjir yang melanda di beberapa wilayah di Kecamatan Munjungan. Didampingi jajaran OPD terkait, keduanya meninjau sisa-sisa banjir serta kerusakan sejumlah infrastruktur di Desa Tawing, Bendoroto dan di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

Sebelumnya, saat meninjau infrastruktur yang terdampak banjir di Desa Bangun, Mas Ipin-sapaan bupati dan Mas Syah-sapaan Wabup, belum bisa sempat mengunjungi Desa Tawing. Itu dikarenakan, terputusnya akses jembatan di jalan rintisan JLS maupun longsor yang menutup jalur Kampak-Munjungan.

“Kita baru bisa mencapai Desa Tawing, setelah kemarin malam material longsoran di akses Kampak-Munjungan, telah terbuka. Dan di sini, memang harus ada rekayasa jalur sungai, karena karakteristik sungai di kawasan selatan, itu arusnya deras kemudian sungainya tidak dalam dan berpindah-pindah aliran airnya,” ungkap Bupati Trenggalek, Minggu (06/11/2022) tadi.

Baca juga :

Dirinya juga menyampaikan, jika sungai yang ada saat ini, perlu pengerjaan lagi agar lebih aman. “Kita lihat di belakang, kita ini tadi sungainya bercabang dan itu memang kita harus butuh pengerjaan. Nanti, kita koordinasi dengan Kementerian PUPR lewat BBWS, untuk melakukan rekayasa jalur sungai yang aman untuk wilayah pemukiman,” imbuhnya.

Selain itu, sambungnya, ada beberapa tanggul yang harus segera ditutup untuk antisipasi, ketika curah hujan tinggi. Sehingga, air tidak sampai meluap ke pemukiman warga. Selanjutnya, juga penguatan di sejumlah jembatan yang ikut terdampak.

Advertisement

“Untuk saat ini, Pemkab Trenggalek tengah fokus membantu warga membersihkan sisa-sisa endapan lumpur yang cukup tebal hingga 20-30centimeter,” jelas suami Novita Hardiny ini.

Di Desa Tawing, Bangun dan Bendoroto, sendiri menjadi wilayah terparah yang terdampak banjir di Kecamatan Munjungan. “Ini harus kerja bakti dan nanti kita bantu dari pemerintah, TNI, Polri, untuk segera membersihkan agar aktivitas warga kembali normal,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas