Pemerintahan

Bupati Trenggalek Raih Penghargaan Pembinaan Program Proklim di Jakarta

Diterbitkan

-

PENGHARGAAN: Bupati Trenggalek saat menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, kembali meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup. Kali ini, penghargaan didapatkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI) atas pembinaan program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2023

Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam kesempatan itu menyerahkan langsung penghargaan itu kepada Bupati Arifin. Penyerahan berlangsung di Festival Iklim 2023 di Auditorium Dr Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK di Jakarta.

Adapun penghargaan yang diraih oleh Pemkab Trenggalek, yaitu piagam apresiasi terhadap pembinaan Proklim. Diantaranya, Dusun Bendogolor Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, yang menerima trofi Proklim Lestari dan Dusun Nglaban, Desa Gading, Kecamatan Tugu, menerima tropi Proklim Utama.

Pada kesempatan tersebut Mas Ipin-sapaan akrab Bupati Trenggalek, menyampaikan ucapan rasa syukur dan rasa bangga karena Pemkab Trenggalek, karena sudah meraih penghargaan tahun ini. “Saya ucapkan selamat dan kita, Kabupaten Trenggalek dianggap sebagai salah satu pembina Proklim terbaik secara nasional,” ungkapnya, Rabu (25/10/2023) tadi.

Baca juga:

Advertisement

Ditambahkannya, keberhasilan Pemkab Trenggalek dalam mendapatkan penghargaan Proklim dari KLHK ini tidak lepas dari peranan aktif seluruh lapisan masyarakat. “Ke depan, Proklim akan menjadi komunitas yang pro iklim. Yaitu dengan pendekatan secara komunitas. Untuk itu, kita minta agar gelaran Adipura Desa dimodifikasi sedemikian rupa, dengan salah satu penekanannya yaitu ada tidaknya komunitas yang ikut terlibat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, suami Novita Hardiny ini mengungkapkan keberhasilan program Proklim ini bukan menjadi yang utama. Karena kedepannya, Proklim ini akan berbasis kepada komunitas yang pro iklim.

“Tadi juga launching logo terbaru Proklim. Ini menjadi penting, karena ternyata KLHK menginginkan satu gerakan civil society, bukan lagi nanti top down dari pemerintah atau aparat desanya. Tetapi nanti dinilai dari keaktifan komunitasnya,” terang Bupati Arifin.

Selain itu, dirinya mengatakan implementasi penting dalam memperoleh keberhasilan, yaitu berbasis komunitas, untuk itu Bupati Trenggalek berharap ini dapat menjadi momentum dan menjadi penyemangat dalam menjaga lingkungan. “Dan keberhasilan desa-desa ini sebenarnya basisnya juga basis komunitas. Makanya, nanti dengan Proklim yang di-rebranding baru dan harapannya nanti banyak komunitas aktif menjaga lingkungan di Kabupaten Trenggalek,” paparnya.

Tidak hanya itu, untuk mendorong keberhasilannya lagi, Mas Ipin mengungkapkan juga akan siap memberikan insentif. Yang mana bagi masyarakat yang peduli lingkungan akan mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas