Program Sepeda Keren Inisiasi Ketua PKK Trenggalek Bakal Diadopsi Provinsi Jatim

Memontum Trenggalek – Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) Kabupaten Trenggalek bakal diadopsi Provinsi Jatim. Rencananya, program ini akan diberlakukan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Sebagai inisiator Sepeda Keren, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardiny, tentunya senang apa yang diperjuangkannya selama ini bisa bermanfaat bagi daerah lain. Apalagi, Provinsi Jatim akan memberlakukan program ini di seluruh kabupaten dan kota yang ada.

“Hari ini kami memaparkan tentang penanganan stunting di Kabupaten Trenggalek dari semua lini dan stakeholder. Termasuk, lebih menekankan peran PKK dalam penurunan angka stunting kita yang mana hingga bulan timbang terakhir di Februari 2024 kami sudah ada di angka 6,11 persen,” kata Novita, seusai menyampaikan paparan dalam penilaian kinerja percepatan penurunan angka stunting daerah, di Gedung Smart Center Trenggalek, Kamis (30/05/2024) tadi.

Adapun tujuh poin yang disampaikan terkait peran PKK, salah satunya tentang membangun kedaulatan pangan melalui hatinya PKK. Pihaknya memberikan benih-benih secara gratis dalam rangka menumbuhkan pemanfaatan pekarangan keluarga sampai ke ranah-ranah Adipura RT, Sepeda Keren, Dapur Cinta dan lain sebagainya.

Baca juga :

“Alhamdulillah, hari ini saya sangat bahagia sekali tidak menyangka bahwa program inovasi sepeda keren, sekolah perempuan anak disabilitas dan kelompok rentan yang ada di Kabupaten Trenggalek diadopsi dan akan dilaksanakan secara menyeluruh ke seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur,” tambahnya.

Apresiasi atas kebermanfaatan Sepeda Keren sendiri, disampaikan Ida Tri Wulandari dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, saat penilaian kinerja percepatan penurunan angka stunting daerah secara daring. Menurutnya, Sepeda Keren sangat luar biasa, dengan adanya sekolah vokasional keberanian perempuan dan kelompok rentan muncul dalam peningkatan kapasitas keluarga maupun keterlibatannya dalam penyusunan anggaran belanja pemerintah daerah.

Inilah alasan kenapa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengadopsi program ini untuk juga dilakukan di kabupaten dan kota di Jawa Timur. (mil/sit)