Politik
Raker bersama Disparbud dan Bagian Perekonomian, Komisi II DPRD Trenggalek Beri Catatan
Memontum Trenggalek – Komisi II DPRD Trenggalek menggelar rapat kerja (Raker) dengan agenda membahas soal Raperda perubahan APBD tahun 2023. Dalam Raker itu, Komisi II memanggil beberapa dinas yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Bagian Perekonomian Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek.
“Hari ini kita rapat dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Bagian Perekonomian Sekda Trenggalek. Rapat ini menyoroti soal pendapatan dari dua OPD tersebut,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugiyanto, Jumat (01/09/2023) sore.
Dijelaskan politisi Partai Demokrat ini, untuk pendapatan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Komisi II menilai masih jauh dari harapan. Karena dari target Rp 7miliar, masih tercapai sekitar Rp 3 miliar atau diangka 52 persen.
Kemungkinannya, paparnya, itu ada potensi-potensi yang tidak digali lebih maksimal. Sehingga, target pendapatan itu belum bisa tercapai.
“Lalu untuk pendapatan Hotel Prigi, dimana Pemerintah Daerah merugi sekitar Rp 500 juta setiap tahunnya. Nilai itu, termasuk biaya operasional, tiket masuk dan gaji pegawai,” imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya juga telah melakukan diskusi panjang dengan Disparbud, agar kedepannya tidak terus-terusan seperti itu. Karena kalau ini dibiarkan terus menerus, Pemerintah Daerah akan rugi besar. Bahkan bisa dilakukan penutupan untuk Hotel Prigi nantinya.
Baca juga :
“Atau solusi terakhir kita kerjasama dengan pihak ketiga, asalkan kita tidak terus merugi. Rp 500juta itu tidak sedikit lo,” tegas Mugiyanto.
Sementara itu, untuk Bagian Perekonomian Sekda Trenggalek, Komisi II menyoroti terkait setoran perusahaan daerah yang masih minim. Termasuk PT Jwalita Energi Trenggalek (JET) dan PDAM.
“PDAM belum setor PAD sama sekali, kalau PT JET baru pertama kali setor yang juga sangat minim nilainya. Dan kami minta tahun depan jangan sampai terulang. Artinya, bisa lebih dimaksimalkan pendapatannya sehingga bisa membantu Pemerintah Daerah,” katanya.
Selain itu, Obeng-sapaan akrabnya menekankan kepada kedua OPD tersebut agar lebih maksimal kinerjanya. Ditambah, inovasi-inovasi juga perlu ditingkatkan.
Dirinya mencontohkan, inovasi yang dimaksud misalnya untuk destinasi wisata baru bisa digali. Jadi, potensi-potensi yang ada tidak dibiarkan begitu saja. “Menurut pantauan Komisi II, ada lima potensi wisata yang belum ditarik retribusi. Dan untuk meningkatkan pendapatan, bisa dilaksanakan event-event di lokasi wisata itu. Untuk rencana itu, jadi kita bisa bantu untuk anggaran kebudayaan yang akan ditampilkan untuk seni budaya supaya wisatawan bisa datang,” sambungnya.
Selain bisa melestarikan kebudayaan daerah, disisi lain penampilan atau pertunjukan budaya itu juga mampu menghibur para wisatawan yang datang. Dan, itu bisa menjadi nilai tambah untuk mendongkrak potensi-potensi wisata baru yang ada di Kabupaten Trenggalek. (mil/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Pemohon Wajib Cantumkan Email dan Nomor Whatsapp
- Pemerintahan4 tahun
Nyadran Dam Bagong, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Cewek Penipu Modus Jualan Masker Via Online, Ditangkap Polres Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Kena PHP, Pemuda Trenggalek Ancam Sebar Screenshoot Foto Vulgar Video Call
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Trenggalek : Bantuan Sosial Tunai akan Diberikan ke Masyarakat atau 100 Ribuan KK
- Hukum & Kriminal5 tahun
Dendam Lama, Bacok Tetangga Sendiri di Hutan Kampak Trenggalek
- Pemerintahan4 tahun
2 Pasien Sembuh, Trenggalek Tambah 2 Pasien Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
1 Sembuh, Trenggalek Tambah 4 Pasien Positif Covid-19