Pemerintahan

Resmikan Pesantren Tangguh, Bupati Trenggalek Ajak Gotong Royong Hadapi New Normal

Diterbitkan

-

Resmikan Pesantren Tangguh, Bupati Trenggalek Ajak Gotong Royong Hadapi New Normal

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meresmikan Pesantren Tangguh di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Sumberingin Kecamatan Karangan.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Bupati termuda ini mengatakan jika semua hal bisa dihadapi apabila dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong, termasuk wabah Covid-19. Begitupun ketika menghadapi tatanan kenormalan baru, artinya tidak boleh kalah oleh Covid-19, tetapi harus tetap produktif dengan menerapkan protokol kesehatan.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin resmikan pondok pesantren tangguh jelang tatanan New Normal diberlakukan. (ist)

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin resmikan pondok pesantren tangguh jelang tatanan New Normal diberlakukan. (ist)

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menekankan bahwa tidak ada tatanan baru tanpa kesadaran yang baru.

“Minggu ini apa yang sudah kita evaluasi di Pondok Pesantren Darussalam akan kita sebarkan menjadi surat edaran, bagaimana pesantren, madin, TPA, TPQ itu memulai kegiatannya secara menerapkan protokoler new normal,” ucap Bupati Arifin, Kamis (11/06/2020) siang.

Ia menekankan dalam tatanan baru ini harus bisa diikuti dengan kesadaran yang baru. Dengan mensosialisasikan ke masyarakat atau pondok pesantren agar bisa memulai aktifitasnya kembali tetapi dengan new normal.

Bupati Nur Arifin menjelaskan bahwa penerapan new normal memang harus dilakukan secara bertahap. Untuk itu, langkah yang dilakukan oleh Ponpes Darussalam dinilai Bupati sudah tepat, yaitu memprioritaskan dahulu santri dari dalam kota untuk masuk pesantren.

Advertisement

“Untuk santri yang berasal dari luar kota diharuskan melalui proses screening hingga dilakukan rapid test. Ponpes Darussalam juga telah menyiapkan rung isolasi bagi santri dari luar kota sehingga tidak bercampur dengan santri lokal ataupun yang lebih dulu bermukim di pesantren,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap ada pembaharuan terkait dengan adab santri kepada kiai, seperti jaga jarak maupun selalu memakai masker dan sebagainya. Hal itu dimaksudkan agar lebih dapat menjaga kiai dari resiko penyebaran penyakit.

“Tidak ada alasan bahwa pembelajaran di pesantren harus terganggu, jadi kita tidak boleh kalah dengan Covid dan saya terima kasih kepada Kyai Mastur Ali beserta para pengasuh pesantren punya optimisme untuk menyambut pendidikan di era new normal ini,” tegas Bupati.

Ia juga berterima kasih kepada Kapolres Trenggalek bersama Dandim dalam menindaklanjuti perintah dari Forkopimda Jawa Timur untuk membentuk kampung-kampung tangguh, termasuk juga pesantren tangguh.

“Dari kata tangguh ini sebenarnya bahwa semuanya bisa kalau kita hadapi secara bersama-sama dan gotong royong, jadi ini yang menjadi percontohan sebenarnya kegotong royongannya,” tutupnya. (mil/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas