SEKITAR KITA

Pemkab Trenggalek Gelar Doa dan Dzikir bersama Majelis Dzikir Wamaulidurrosul

Diterbitkan

-

Pemkab Trenggalek Gelar Doa dan Dzikir bersama Majelis Dzikir Wamaulidurrosul
DOA: Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah, Edi Supriyanto, mewakili Bupati Trenggalek saat doa dan dzikir bersama di Halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Setelah dua tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19, tahun ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Doa dan Dzikir bersama dalam rangka peringatan Hari Jadi Ke-828 Trenggalek. Bersama dengan Majelis Dzikir Wamaulidurrosul, doa dan dzikir bersama ini dimunajatkan untuk kebaikan Kabupaten Trenggalek.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Trenggalek, Edi Supriyanto, hadir mewakili Bupati Trenggalek, berharap kegiatan ini bisa membawa kebaikan bagi pemimpin, kyai, tokoh masyarakat, dan seluruh warga masyarakat Trenggalek. “Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal kita kembali normal untuk kita bisa menjadi lebih baik,” kata Edi saat dikonfirmasi, Senin (05/09/2022) pagi.

Dirinya menambahkan, jika kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan jalan berzikir, bersolawat dan berdoa. “Ini merupakan salah satu bentuk menjaga tali silaturahmi antar sesama dengan berdoa, berdzikir dan juga bersolawat bersama. Kemudian ini timing yang tepat, setelah kita dua tahun lebih tidak bisa beraktivitas normal. Semua serba dibatasi, sehingga kehidupan dan aspek kehidupan kita terganggu,” imbuhnya.

Edi menambahkan, di bidang kesehatan, ada warga masyarakat yang mengalami sakit dan bahkan sampai meninggal dunia. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, melalui doa dan dzikir, semoga mereka diampuni segala dosa-dosanya diterima amal baiknya dan ditempatkan di sisi terbaik di sisi Allah SWT. 

Baca juga:

Advertisement

“Kemudian dalam aspek ekonomi, perekonomian kita di mana-mana melemah. Perekonomian kita jatuh, namun alhamdulillah berbagai upaya dan  berkat kerjasama kita semua seluruh masyarakat, mulai nampak geliat ekonomi membaik,” kata Asisten 1 Sekda Trenggalek ini.

Lalu dalam aspek sosial juga sama. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membatasi kegiatan masyarakat. Yang biasa masyarakat akrab dan saling kenal satu sama lain, saat itu justru tidak diperbolehkan berjabat tangan ataupun berkumpul. Sehingga hal itu bisa menjauhkan yang dekat.

“Mudah-mudahan dengan kondisi yang semakin membaik ini, kita semua diberikan kemudahan rizqi dan senantiasa diberikan kesehatan. Semoga, Trenggalek menjadi tempat yang aman, nyaman dan tentram. Menjadi tempat berkumpulnya orang-orang baik yang memiliki optimisme yang memilih aktivitas kebaikan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan dzikir, solawat dan doa bersama Majelis Dzikir Wamaulidurrosul, ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Kabupaten Trenggalek. Dan menjadi rangkaian kegiatan Hari Jadi Trenggalek. Doa dan dzikir bersama ini, biasanya dilaksanakan sebelum Hari Jadi. Namun tahun ini, baru bisa terselenggara setelah puncak peringatan Hari Jadi yang selesai pada Kamis (01/09/2022). (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas