Politik

Paripurna DPRD, Bupati Arifin Sampaikan Fokus Perubahan APBD 2024 Trenggalek

Diterbitkan

-

PARIPURNA: Bupati Arifin saat menyampaikan beberapa fokus Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024, dalam rapat paripurna bersama DPRD. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) perubahan anggaran APBD tahun 2024, dalam rapat paripurna DPRD Trenggalek. Tidak melenceng pada fokus yang ingin dicapai, diantaranya infrastruktur berwawasan lingkungan, kemudian pelayanan publik dan yang pengentasan kemiskinan ekstrem, Bupati Arifin menyampaikan perubahan anggaran lebih kepada optimalisasi ABPD saat ini.

Fokus itu, diataranya mengenai infrastruktur jalan, kemudian pertanian hemat air yang ternyata berhasil di uji coba untuk diprioritaskan untuk diperluas, serta masih banyak prioritas lain yang perlu diperkuat. “Agenda hari ini penyampaian rancangan perubahan anggaran APBD tahun 2024. Kita fokusnya di sisi infrastruktur berwawasan lingkungan, kemudian pelayanan publik dan yang ketiga terkait dengan pengentasan kemiskinan ekstrem,” kata Bupati Trenggalek, seusai rapat, Selasa (23/07/2024) tadi.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan beberapa hal, yang salah satunya infrastruktur air. Di Trenggalek sendiri, memang sudah punya banyak sumur, tetapi konsumsi airnya harus hemat. Salah satu yang banyak konsumsi air ini, adalah sektor pertanian. Makanya, dilakukan inovasi pertanian hemat air.

“Jadi yang seperti ini seharusnya diperluas. Kemudian dimasukkan dalam prioritas, lalu juga infrastruktur jalan dan sebagainya. Kalau untuk percantikan kota, meskipun studi banyak mengatakan bahwa percantikan kota itu akan meningkatkan ekonomi, tetapi mungkin itu bisa dibiayai dengan CSR,” imbuhnya.

Kemudian untuk kemiskinan, sambung suami Novita Hardiny itu, Bansos-bansos yang dari APBD nanti diskemakan bersyarat. Syaratnya seperti apa? Mau dilatih untuk menjadi tenaga kerja terampil atau entrepreneur. Sehingga harapannya selamanya tidak tergantung pada bansos tetapi nanti bisa mandiri dan bisa punya kinerja.

Advertisement

Baca juga :

Disinggung mengenai pertanian hemat air, Bupati Trenggalek menjelaskan bahwasanya Pemkab Trenggalek sudah mencobanya di Kecamatan Gandusari. Sementara tanah yang akan digarap, dilapisi terlebih dahulu dengan lapisan tahan air.

“Jadi, ketika kita memberi air sekali saja, maka itu sudah bisa bertahan. Sehingga, airnya awet dan konsumsi pupuknya juga untuk dosisnya lebih terkontrol. Hasil panennya, pun juga lebih baik di check oleh BPS. Karena, panennya dengan sistem ini juga bisa panen empat kali. Kalau lahan-lahan kering cuma bisa sekali panen, namun ini bisa 4 kali. Contohnya sudah kita coba di Sukorejo perbulan ini sudah panen 2 kali dan sekarang ini sudah mau tanam lagi. Prediksi Oktober akan panen ketiga dan Januari awal sudah panen keempat. Jadi siklusnya nanti bisa 4 kali panen,” sambungnya.

Terpisah, terkait rencana perubahan anggaran APBD tahun anggaran 2024, Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahma, menjelaskan bahwa dalam perubahan ini memaksimalkan kegiatan APBD di tahun 2024. “Di 2024 ini, banyak hal yang harus di rasionalkan. Contohnya, kemarin ada masyarakat yang meminta diskon untuk retribusi. Seperti ini kita rasionalkan, kita turunkan targetnya dari retribusi. Kemudian ada masyarakat yang minta infrastrukturnya lebih maksimal, sehingga infrastruktur juga kita tambahi,” jelas Doding.

Politisi PDI-Perjuangan ini juga menyebut, capaian enam bulan atau di semester 1 ini, pendapatannya sudah 50 persen. Sedangkan belanjanya masih 40 persen. “Dari situ, bisa kita lihat lagi yang mana dan dimana yang bisa kita geser untuk keuangan dan sebagainya,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas