SEKITAR KITA

Hari Kanker Anak Sedunia, RSUD dr Soedomo Trenggalek Gelar Penyuluhan Deteksi Dini Kanker

Diterbitkan

-

Memontum Trenggalek – Hari Kanker Anak Sedunia atau International Childhood Cancer Day yang diperingati setiap 15 Februari, dimanfaatkan RSUD dr Soedomo Trenggalek dengan cara mengingatkan kepada masyarakat jika penyakit kanker bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Rumah Sakit, Sudjiono, mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar penyuluhan terkait bahaya penyakit kanker bagi masyarakat, karena penyakit yang mematikan ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia jenis kelamin. “Jadi sosialisasi atau penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat adanya deteksi dini terhadap penyakit kanker,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (17/02/2024) siang.

Dirinya menyampaikan, dengan mendeteksi secara dini ini diharapkan bisa menjadi antisipasi bagi penderita kanker untuk mendapatkan perawatan ataupun pengobatan. “Adanya deteksi dini, misalnya hasilnya baik, ya alhamdullilah dan sebaliknya jika hasilnya kurang baik yang ada tindakan selanjutnya. Kalau sudah masuk stadium terakhir atau empat, itukan sangat berbahaya. Tapi kalau masih dini tentu bisa diambil langkah-langkah,” jelasnya.

Baca juga :

Masih kata Djiono-sapaan akrabnya, sosialisasi atau penyuluhan ini difokuskan pada poli klinik anak. Karena anak itu masa depan bangsa, sehingga bisa dideteksi lebih awal agar bisa menjadi generasi emas Bangsa Indonesia.

Advertisement

“Khusus dalam memperingati Hari Kanker Anak se-dunia dilakukan di poli klinik anak. Selanjutnya akan disosialisasikan lewat radio dan media sosial,” terang Djiono.

Lebih lanjut dirinya menyebut, jika RSUD dr Soedomo Trenggalek menargetkan memiliki poli klinik khusus menangani kanker agar ada upaya dini dalam pencegahannya. “Di Trenggalek sendiri, lanjut dia penderita kanker yang tertinggi adalah penderita kanker payu darah, sehingga sekarang kita sudah berkoordinasi dengan poli bedah. Tapi rata-rata sudah dalam kondisi lanjutan tidak ada deteksi dini,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas