SEKITAR KITA

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hari Kesatuan Gerak PKK, Ini Pesan Ketua TP PKK Trenggalek

Diterbitkan

-

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hari Kesatuan Gerak PKK, Ini Pesan Ketua TP PKK Trenggalek
PERINGATAN: Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK di Kantor Bappeda Provinsi Jatim. (memontum.com/ist)

Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, menegaskan masih banyak hal yang harus diperjuangkan dalam mengawal 10 program pokok PKK di daerahnya. Hal itu, disampaikannya saat menghadiri peringatan 50 tahun Hari Kesatuan Gerak PKK tahun 2022 di Kantor Bappeda Jawa Timur.

Ditambahkan istri Bupati Trenggalek, meski pun ada keterbatasan anggaran karena pemangkasan untuk kebutuhan Covid-19, namun pihaknya tetap akan berusaha untuk mengoptimalkan peran PKK dalam pembinaan kesejahteraan keluarga. “Hari ini, saya berkesempatan menghadiri kegiatan peringatan Hari Gerak Kesatuan PKK tahun 2022. Hal ini, membuat perasaan saya tergugah. Ternyata, setelah semua yang dikerjakan oleh gerakan-gerakan PKK di tingkat kabupaten hingga desa mulai dari 2018 hingga 2021, masih banyak yang perlu diperjuangkan,” ucap Novita Hardiny, Rabu (23/03/2022) siang.

Dirinya juga menyampaikan, jika di tahun 2022, ini dirinya akan lebih menekankan masalah anggaran. Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, tahun ini anggarannya benar-benar dipangkas habis sehingga ketika menggerakkan sebuah program, membuat sebuah langkah yang sangat berat.

Baca juga:

“Memang anggaran itu bukan segalanya. Namun, anggaran merupakan kendaraan untuk bisa menggerakkan masyarakat dalam campaign-campaign yang ingin kita lakukan dalam 10 program pokok PKK,” imbuhnya.

Salah satu caranya, sambungnya, dengan tidak hentinya meminta OPD senantiasa menggandeng PKK. Karena keterbatasan anggaran yang dimiliki saat ini, tentunya ada program OPD yang seirama dengan program PKK.

Advertisement

“Dari kegiatan hari ini saya bersyukur, ternyata saya bisa belajar dari beberapa kabupaten atau kota yang ada di sebelah saya. Bagaimana mengelola PKK-nya, terus ketersediaan anggaran yang ada di tahun ini. Contohnya, Pasuruan saja Rp 750 juta, lalu Pacitan Rp 450 juta dan jauh dibandingkan Trenggalek yang cuma Rp 50 juta,” terang Novita.

Ibu tiga anak ini mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Mengingat, berbagai proses yang perlu diperhitungkan. “Tidak masalah, karena ini memang sebuah proses. Jadi, ini sebuah proses yang harus saya perhitungkan sebagai ketua agar kader ini juga mempunyai amunisi yang tepat untuk mengoptimalkan program gerakan PKK,” paparnya.

Dalam kesempatan emas itu, urainya, menjadi suatu kehormatan bahwa tarian khas Kabupaten Trenggalek, Turonggo Yakso menjadi pembuka dalam peringatan 50 tahun Kesatuan Gerak PKK di Provinsi Jatim. Beberapa penari dari salah satu SMA di Trenggalek, itu berhasil memukau undangan yang hadir saat menunjukkan gerakan tari yang cukup atraktif.

Tidak hanya itu, salah satu kader PKK Trenggalek, Lilik Fatimah (Kader Sukosari), juga mendapatkan penghargaan dari TP PKK Provinsi Jawa Timur. Penghargaan ini karena inovasi yang dinamakan Gema Dhupa Kencana (Gerakan Masyarakat Meningkatkan Posyandu, PHBS, PAUD dan KB).

Penghargaan ini, terangnya, menunjukkan bahwasannya keterbatasan anggaran bukan menjadi penghalang untuk PKK mengabdikan diri dalam pembinaan kesejahteraan masyarakat. Seperti Pesan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dalam kegiatan ini yang meminta kepada kader terbaik dalam peringatan Kesatuan Gerak PKK untuk terus mengabdi, terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas