Pemerintahan

Bupati Arifin Berharap Mahasiswa KKN UGM Bantu Trenggalek Meroket

Diterbitkan

-

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin saat menyambut mahasiswa KKN-PPM di Pendopo

Memontum Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin bersyukur program KKN-PPM dari UGM kembali berlanjut. Bupati juga berharap kepada mahasiswa untuk bisa membantu Trenggalek Meroket (Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang/Organisasinya Kreatif, dan Ekosistemnya Terjaga).

Kepada mahasiswa, Gus Ipin menuturkan bahwa masalah di Indonesia tidak akan terselesaikan bila tidak menyelesaikan permasalahan di desa. “Ada sesuatu yang perlu kita bangkitkan di desa, ” ucap Arifin, Selasa (02/07/2019).

Dijelaskan Gus Ipin sapaan akrabnya, di desa mungkin mahasiswa akan menemukan banyak masyarakat menggantungkan hidup dari buruh migran. Secara ekonomi dengan pekerjaan ini mungkin akan tercukupi, namun secara tidak langsung banyak permasalahan lain yang timbul seperti angka perceraian tinggi, banyak anak kurang kasih sayang dan lainnya.

Untuk itu, dengan adanya KKN-PPM diharapkan para mahasiswa dapat mengadopsi permasalahan tersebut dan mentransformasikan ilmu di bangku kuliah kepada masyarakat.

Advertisement

“Buat masyarakat merasa terkesan dengan kehadiran kalian, ” imbuhnya.

Target Trenggalek lainnya, masih terang Arifin, adalah untuk bisa menjaga keberlangsungan hidup ke depan dengan menjaga lingkungan. Kehadiran mahasiswa juga diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk lebih serius dalam mensukseskan Adipura Desa.

“Tolong adik-adik semangati, sehingga lahir regulasi peraturan di desa, sehingga sumber air bisa bersih dan tidak ada lagi sampah dibuang sembarangan, sehingga lingkungan eksis dan terjaga, ” kata Arifin.

Sebanyak 89 mahasiwa UGM akan melakukan KKN-PPM di Trenggalek hingga 18 Agustis mendatang, dan terbagi di tiga Kecamatan yaitu Panggul, Bendungan dan Watulimo.

“Akan menjadi percuma bila Trenggalek berkembang bilamana ekosistemnya tidak terjaga, anak cucu kita ke depan tidak bisa melihat terumbu karang, penyu di pantai dan beberapa hal lainnya, ” pungkasnya. (mil/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas