SEKITAR KITA

Buka Muscab HKTI, Bupati Trenggalek Ajak Petani Tingkatkan Produksi dan bisa Buat Pupuk

Diterbitkan

-

Buka Muscab HKTI, Bupati Trenggalek Ajak Petani Tingkatkan Produksi dan bisa Buat Pupuk
MUSCAB: Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat membuka Muscab HKTI Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Trenggalek. Dalam kesempatan itu, bupati muda ini mengajak para petani untuk meningkatkan produksi dan menekan biaya tanam dengan membuat pupuk sendiri.

“Saya mengajak semua petani di sini. Karena kita semua tahu, di Kabupaten Trenggalek itu sebagian besar mata pencahariannya bergerak di bidang pertanian. Kalau diprosentasekan, itu di 60 persen. Tentu, ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bupati Arifin, Senin (10/01/2022) pagi.

Menurut suami Novita Hardiny itu, penggunaan pupuk organik buatan sendiri, dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubdisi. “Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus, akan menjadikan tanah tidak lagi subur. Sehingga, tidak ada salahnya bisa mencoba mengembangkan dengan membuat pupuk sendiri,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan melakukan ajakan yang disampaikannya dalam setiap kesempatan, diharapkan bisa mengatur komoditas pangan. Bila hasil pertaniannya dijual dengan harga setinggi-tingginya maka akan berpengaruh sangat luas.

Baca juga

Advertisement

“Harga kebutuhan pokok akan naik, kebutuhan yang lain juga ikut naik. Upah minta naik dan masih banyak yang lainnya,” terang Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Oleh karena itu, pihaknya selalu minta bagaimana produktivitas petani bisa naik dan biaya produksi pertanian ditekan semurah mungkin. “Dengan begitu, pendapatan petani dapat ditingkatkan,” tegasnya.

Bupati Arifin juga menyambut baik keberadaan HKTI di Trenggalek, sesuai namanya himpunan kerukunan diharapkan kedepan HKTI bisa membawa kerukunan petani di Trenggalek.

Dalam Muscab ini, Wakil Ketua 1 DPD HKTI Jatim, Saiful Azhari, mengaku sangat senang HKTI bisa hadir di Trenggalek. Karena, Trenggalek sangat berpotensi di sektor pertanian.

“Permasalahan pertanian yang dihadapi saat ini, terkait dengan luas lahan pertanian yang terus menyusut. Terus masalah subsidi pupuk dan ketidakpastian harga hasil panen. Hal inilah, yang terus diperjuangkan HKTI,” kata Saiful. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas