Politik

Banggar DPRD Trenggalek bersama TAPD Bahas Finalisasi Pembahasan R-APBD Tahun 2024

Diterbitkan

-

BANGGAR: Suasana rapat Banggar DPRD dengan TAPD dalam rangka finalisasi pembahasan tentang R-APBD Trenggalek tahun 2024 di Graha Paripurna. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Trenggalek kembali menggelar rapat kerja dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam rangka finalisasi pembahasan tentang Rencana Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (R-APBD) tahun 2024. Bertempat di Graha Paripurna Kantor DPRD, rapat kerja itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Samsul Anam.

“Hari ini kita (Banggar, red) melanjutkan pembahasan R-APBD dengan TAPD dan sudah masuk finalisasi. Sesuai dengan ketentuan yakni seminggu sebelum 1 tahun anggaran berakhir maka Raperda tentang APBD tahun 2024, akan kita paripurnakan, Sabtu (25/11/2023) besok. Untuk selanjutnya, dimintakan evaluasi ke Gubernur Jatim,” kata Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam, Kamis (23/11/2023) siang.

Terkait proyeksi dalam APBD tahun 2024, Samsul menyampaikan dari postur anggaran Rp 1,8 triliun ada kenaikan dari beberapa sektor sekitar Rp 42 miliar. Tidak hanya itu, dalam rapat sebelumnya, Banggar DPRD juga mendorong agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa ditingkatkan.

“Jadi kita ada kenaikan yang cukup signifikan, karena PAD kita kemarin ada tambahan sekitar Rp 14 miliar dan Rp 42 miliar. Sehingga, total PAD di APBD kita hampir Rp 300 miliar atau tepatnya Rp 298 miliar untuk tahun 2024 nanti,” paparnya.

Baca Juga :

Advertisement

Politisi PKB ini mengatakan, dalam rapat pembahasan APBD Tahun Anggaran 2024, juga disinggung terkait hilangnya Jembatan Munjungan oleh salah satu anggota Banggar. “Jadi bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Munjungan memang perlu tindakan preventif. Diketahui pasca bencana tersebut ada beberapa infrastruktur yang belum dibenahi,” jelas Samsul.

Terkait infrastruktur jembatan di Munjungan yang terdampak bencana beberapa waktu lalu, Pemerintah Daerah sudah melakukan pencegahan dini agar tidak mengalami kerusakan yang cukup besar. “Untuk itu kita dorong kepada TAPD agar ada rasionalisasi kegiatan di Dinas PUPR yang mana hasil rasionalisasi itu nantinya digunakan untuk kegiatan pembangunan penyangga jembatan kurang lebih sekitar Rp 500 juta,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, pasca bencana yang terjadi di Kecamatan Munjungan kemarin, bisa segera teratasi step by step. Karena harapan Pemerintah Daerah untuk mencari dana dari Pemerintah Pusat belum terlaksana sampai saat ini.

“Oleh sebab itu kita dorong, dana dari APBD tahun 2024 agar lebih diprioritaskan ke pencegahan (preventif) supaya tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar,” papar Samsul. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas