SEKITAR KITA

Sikapi Taman Bermain Green Park di Musrena Keren, Ketua TP PKK Trenggalek Usulkan CCTV

Diterbitkan

-

Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardiny. (ist)

Memontum Trenggalek – Salah satu perwakilan Forum Anak di Kabupaten Trenggalek, memberikan sorotan terhadap taman bermain Green Park, yang dianggap tidak aman karena disalahgunakan untuk tindakan tidak senonoh oleh oknum tak bertanggung jawab. Hal itu, disampaikan langsung dalam kegiatan Musyawarah Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan (Musrena Keren) tahun 2024.

Menurut keterangan perwakilan Forum Anak Trenggalek, dirinya menyampaikan kondisi taman bermain anak saat ini sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, dirinya mengaku sempat melihat dengan mata kepala sendiri, jika taman bermain anak di Green Park Trenggalek disalahgunakan untuk tindakan asusila.

“Selain melihat sendiri, ada laporan yang masuk melalui layanan suara anak. Jika di Green Park Trenggalek, itu disalahgunakan untuk tindakan asusila. Dan tentu, pemandangan itu sangat tidak pantas dipertontonkan di depan anak-anak,” ungkap Ahmad Fahrul Muna.

Ditegaskan Fahrul, kejadian seperti berpacaran yang berlebihan, itu sangat merugikan anak-anak. Mereka (Anak-anak, red) yang seharusnya dapat bermain, menikmati fasilitas taman bermain yang disediakan justru mendapati pemandangan yang tak pantas.

Baca juga:

Advertisement

“Intinya, kami meminta agar Pemerintah Daerah lebih bisa meningkatkan segi pengawasan di sejumlah taman bermain anak. Atau jikalau sudah dilakukan pengawasan, agar lebih ditingkatkan lagi. Sehingga taman bermain ini tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya,” imbuhnya.

Kritikan forum anak ini, pum memantik perhatian masyarakat Trenggalek, utamanya para orang tua. Diharapkan, Pemerintah Daerah bisa segera bertindak dalam meningkatkan pengawasan, keamanan dan kenyamanan anak-anak di taman bermain.

“Kami juga berharap, Pemkab segera mengambil langkah-langkah strategis kedepannya. Agar kejadian semacam itu tidak kembali terjadi, sehingga anak-anak lebih bisa menikmati fasilitas taman bermain yang seharusnya,” harap Fahrul.

Menanggapi kritikan dari forum anak itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, langsung memberikan respon positif. Salah satu, solusi yang diberikan untuk menghindari adanya oknum pengunjung yang berbuat tak senonoh di taman bermain anak adalah mengusulkan penerapan sistem pengawasan secara digital.

Disampaikan suami Bupati Trenggalek ini, usulan inovatif untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di tempat-tempat publik termasuk taman bermain anak adalah dengan membuat sistem pengawasan digital yakni pengadaan CCTV. Hal ini, dinilai dapat memantau aktifitas di taman bermain anak dan mencegah tindakan asusila.

Advertisement

“CCTV ini nantinya akan dipasang di beberapa titik di kawasan Green Park. Tujuannya, mengawasi kawasan tersebut. Nanti saya akan mengusulkan ke bupati supaya ruang publik seperti Green Park dapat diawasi dengan CCTV yang terintegrasi dengan pihak kepolisian atau instansi terkait lainnya,” tuturnya.

Masih kata Novita, kalau hanya mengandalkan human saja, seperti Forkopimda, polisi dan Dandim, itu bisa. Namun, dimungkinkan tidak bisa optimal. Sebaliknya, manusia akan menjadi optimal kalau bisa berteman dengan teknologi.

Novita Hardini juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi masyarakat. Termasuk anak-anak, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan menghindari potensi kekerasan.

Dirinya juga berharap, dengan sistem pengawasan digital dan edukasi literasi digital, taman bermain anak di Trenggalek dapat menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak. “Hari ini kalau kita tidak mendidik diri kita untuk paham literasi digital maka kita nanti akan ketinggalan. Termasuk juga membiasakan anak-anak kita paham tentang digital, agar pertama ya tidak ada kekerasan. Kedua, kita bisa menjadikan digital itu teman kita,” papar ibu tiga anak ini.

Inisiator Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) ini berharap, DPRD dan Bupati Trenggalek dapat mendukung penerapan sistem pengawasan digital di taman bermain anak. Sekiranya nanti DPRD Trenggalek mungkin bisa bersuara juga kalau misalnya di tahun 2024 atau 2025 akan mulai direncanakan dan dianggarkan.

Advertisement

“Intinya saya berharap dengan adanya sistem pengawasan berbasis digital ini, taman bermain anak seperti Green Park akan menjadi lebih aman dan nyaman bagi anak-anak serta keluarga yang mengunjunginya. Penerapan teknologi di berbagai aspek pembangunan diharapkan juga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik di Trenggalek,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas