Pemerintahan

Hindari Kerumunan, Peresmian Pasar Pon Trenggalek Digelar Virtual

Diterbitkan

-

Hindari Kerumunan, Peresmian Pasar Pon Trenggalek Digelar Virtual
PERESMIAN: Suasana peresmian Pasar Pon Trenggalek yang dilakukan secara virtual dilanjutkan peninjauan pasar oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Memontum Trenggalek – Hari ini Pasar Pon Trenggalek diresmikan sekaligus diserah-kelolakan dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Guna menghindari kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan, peresmian berlangsung secara virtual (daring).

Peresmian turut diikuti oleh beberapa pejabat dari tempat terpisah maupun secara daring, diantaranya Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Bupati Nur Arifin berharap diresmikannya Pasar Pon bisa menjadi sebuah simbol kebangkitan dan ketangguhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek dimasa pandemi covid-19. “Ini satu mahakarya suatu landscape baru di Kabupaten Trenggalek, semoga bisa menjadi pengungkit ekonomi dan bisa tangguh juga menghadapi masa pandemi,” ucap Bupati, Selasa (09/02/2021) sore.

Baca: Gubernur Jatim Apresiasi Penguatan Kampung Tangguh Semeru di Kabupaten Trenggalek

Pengelolaan Pasar Pon kedepan, lanjut Bupati Arifin, harus adaptif terhadap kebiasaan baru dimasa pandemi. “Protokol kesehatan juga akan diterapkan seperti dengan alur keluar masuk dalam pasar diatur secara satu arah, pembatasan kapasitas penumpang lift, serta scanner pengukur suhu di setiap pintu masuk,” imbuhnya.

Selain itu, sebelum beroperasi, demi mendorong keberlanjutan dan aktifitas pasar di masa pandemi. Para pedagang juga akan diminta menandatangani pakta intergritas yang terdiri dari 3 poin.

Advertisement

“Yang pertama adalah para pedagang menyepakati berjualan sesuai zonasi. Kedua bersedia mematuhi protokol kesehatan, dan poin ketiga tidak memperjualbelikan kios atau los yang digunakan,” jelas Bupati.

Mengingat itu merupakan aset pemerintah. Maka untuk perpindahan hak pengelolaan harus diketahui oleh pemerintah.

Pasar yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Trenggalek ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar dan menggunakan anggaran dari Pemerintah Pusat sebesar 69 Milyar.

Di kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyebut Pasar Pon diharapkan bisa menjadi bentuk keberpihakan ekonomi bagi masyarakat Trenggalek. “Mudah-mudahan Pasar Rakyat ini menjadi sebuah wadah bagi pelaku ekonomi kecil untuk naik kelas,” kata Wagub Emil.

Baca Juga: Penggabungan 2 BPR di Trenggalek, Pansus 2 Pertanyakan Nilai Aset

Advertisement

Pihaknya juga berharap dengan diresmikannya Pasar Pon ini bisa membantu meningkatkan produktifitas dan roda perekonomian masyarakat Trenggalek.

Sementara itu Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan bangunan Pasar Pon mengimplementasikan prinsip dari bangunan gedung hijau (green building).

Green building menetapkan standar baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pada pemanfaatannya. Untuk bangunan hijau Pasar Pon Trenggalek ini mendapatkan predikat Madya. (mil/ono)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas