Pemerintahan

Demi Memotivasi Penyintas Kanker Trenggalek, Bupati Arifin Rela Pangkas Gundul Rambut untuk Kali Kedua

Diterbitkan

-

Demi Memotivasi Penyintas Kanker Trenggalek, Bupati Arifin Rela Pangkas Gundul Rambut untuk Kali Kedua
SOLIDARITAS: Bupati Arifin saat memangkas rambutnya sebagai wujud solidaritas terhadap penyintas kanker di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Sebagai wujud solidaritas terhadap penyintas kanker, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, nekat memangkas rambutnya hingga gundul. Seperti yang diketahui, Hari Kanker Sedunia diperingati pada 4 Februari, di setiap tahunnya.

Bukan tanpa alasan, Bupati Arifin memangkas rambutnya hingga gundul. Tetapi, dirinya ingin turut menyemangati para penyintas kanker di Kota Keripik Tempe, agar tetap percaya diri. Meskipun, tidak memiliki rambut akibat kemo terapy maupun treatment-treatment yang dilakukan.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Bupati Trenggalek mengatakan jika kegiatan ini merupakan inisiasi Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek. “Hari ini kita memperingati Hari Kanker Sedunia yang biasanya diperingati setiap tanggal 4 Februari. Karena sesuatu hal, kita baru bisa memperingatinya hari ini. Dan kegiatan ini, diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK, khususnya Pokja IV,” ungkapnya, Selasa (21/02/2023) siang.

Kedepannya, tambah Bupati Arifin, tim PKK akan berkeliling bersama bersama penyintas di 14 kecamatan untuk bisa deteksi dini terhadap penyakit kanker. Rata-rata, para penyintas kanker di Trenggalek, stadiumnya masih belum parah atau stadium lanjut. Mulai stadium 2 atau di fase-fase awal sudah terdeteksi.

“Harapannya, penderita kanker di Trenggalek ini bisa terdeteksi dini dan bisa sembuh,” kata Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Advertisement

Dirinya juga menambahkan, jika penyakit mematikan ini belum diketahui penyebabnya. Bahkan, obatnya pun juga belum ada. Kalaupun harus menjalani di treatment, itu hanya sebuah bentuk usaha mematikan sel-sel kankernya. Namun secara tidak langsung, sel-sel alami manusia juga mengalami penurunan kekuatan.

Baca juga:

“Jadi imunnya menjadi turun, rambut-rambut mereka juga jadi rontok. Umumnya, itu yang akan dialami para penderita kanker saat melakukan treatment. Dan hari ini bentuk solidaritas saya adalah menemani mereka merasakan tidak punya rambut. Kalau mereka merasa tidak ganteng, tidak cantik karena rambutnya tidak ada. Saya disini ingin nemani mereka, bahwa kita tetap ganteng dan tetap cantik meskipun tanpa rambut,” terang Bupati Arifin.

Intinya, sambung suami Novita Hardiny ini, dalam keadaan apapun harus tetap percaya diri dan tidak patah semangat untuk berusaha bebas atau sembuh dari penyakitnya.

Bupati Arifin juga menegaskan, bahwa selama hidupnya baru 2 kali memotong rambut sampai habis. Seingatnya, dirinya melakukan hal itu saat berangkat haji dan saat peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini.

Dalam kesempatan itu, Bupati Arifin juga meminta testimoni kepada penyintas kanker yang kini telah sembuh dari penyakit kanker payudara yang dideritanya. Dengan bercerita pengalaman hidup, diharapkan oleh Bupati Trenggalek dapat membangun semangat penderita kanker lainnya untuk mau sembuh dari penyakit ini.

Advertisement

Salah satu penyintas kanker payudara yakni Nurul Hidayati yang kebetulan juga merupakan pengurus TP PKK Kabupaten Trenggalek, sempat syok saat tahu dirinya mengidap penyakit kanker payudara stadium 2. Dalam kondisi tersebut, suaminya pun mengalami penyakit stroke.

Berkat kegigihannya melawan penyakitnya itu, Nurul pun bisa bangkit dari keterpurukan dan sembuh. Menurutnya obat termanjur dari kanker adalah bahagia. “Sempat sembunyi-sembunyi di awal berobat dan menolak saran dokter untuk operasi pengangkatan sel kanker. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, akhirnya memberanikan diri mengikuti saran dokter untuk operasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, yang sekaligus penggagas kegiatan ini menyampaikan kepada penderita kanker untuk tetap semangat karena semua penyakit itu pasti ada obatnya. “Semangat bagi para penyintas kanker terus semangat, dan jangan menyerah. Yakinlah jika setiap penyakit itu pasti ada obatnya,” ujar ibu tiga anak ini.

Mengapresiasi Pokja-pokjanya, khususnya Pokja IV, Novita mendukung semangat PKK untuk bisa menghadirkan layanan kesehatan hingga ke desa-desa. Menurutnya, bagaimana mungkin perempuan bisa menghasilkan generasi muda yang berkualitas, bilamana tidak ada akses bagi perempuan itu untuk menikmati fasilitas-fasilitas pemerintah. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas