Politik

DPRD Trenggalek Terima Kunker dari Komisi II dan Komisi IV DPRD Sukoharjo

Diterbitkan

-

DPRD Trenggalek Terima Kunker dari Komisi II dan Komisi IV DPRD Sukoharjo
KUNKER: Kunjungan kerja anggota DPRD Sukoharjo ke Kantor DPRD Trenggalek. (memontum com/mil)

Memontum Trenggalek – Dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tugas dan fungsi pokok, Komisi II dan IV DPRD Sukoharjo melakukan kunjungan kerja (Kunker) di DPRD Kabupaten Trenggalek. Berlangsung di Aula Kantor DPRD, rombongan DPRD Sukoharjo diterima langsung oleh Sekretaris DPRD Trenggalek.

“Kita hari ini menerima kunjungan kerja dari Komisi II dan IV DPRD Kabupaten Sukoharjo. Mereka ingin shearing dan belajar terkait dengan bidang tugas komisi. Yakni, ekonomi dan keuangan untuk Komisi II dan terkait kesejahteraan masyarakat untuk Komisi IV,” ungkap Sekretaris DPRD Trenggalek, Muhtarom, saat dikonfirmasi usai menerima Kunker DPRD Sukoharjo, Selasa (08/02/2022) siang.

Pada intinya, tambah Muhtarom, DPRD Sukoharjo ingin mengetahui program-program soal pupuk bersubsidi. Juga, terkait pengembangan pertanian yang ada di Kabupaten Trenggalek.

“Tadi kita sudah jelaskan bahwa kondisi ketersediaan pupuk bersubsidi di Trenggalek. Ketika memasuki musim tanam, ketersediaannya pupuk biasanya langka. Kalau dari usulan setiap kelompok tani yang dimasukkan dalam rencana kebutuhan pupuk, ketika diajukan ke pusat, maka terkendala dengan anggaran di sana (pusat, red) terbatas. Sehingga, akhirnya usulan tersebut tidak disetujui semua,” imbuhnya.

Tidak hanya terkait ketersediaan pupuk bersubsidi, kedatangan DPRD Sukoharjo di Trenggalek, juga ingin menggali lebih lanjut terkait potensi wisata. Yang mana, di Trenggalek ada program dari Bupati terkait 100 desa wisata.

Advertisement

Ini juga menjadi upaya Bupati Trenggalek, agar potensi wisata itu benar-benar bervariasi. Tidak melulu atau sama antara 1 desa dengan desa yang lainnya

Baca juga :

“Diharapkan masing-masing desa wisata itu memiliki ciri khas destinasi wisata. Jadi, kalau sudah ada yang membuat river tubing, desa lain diharapkan bisa membuat inovasi lainnya. Sehingga, saat ada wisatawan berkunjung, kita tidak monoton menyuguhkan wisata yang ada disini,” terang Muhtarom.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukoharjo, Idris Sardjono, mengaku kedatangannya ke Kota Keripik Tempe, ini dalam rangka silaturahmi. Termasuk, juga ingin belajar terkait tugas fungsi Komisi II dan IV di Kabupaten Trenggalek untuk nantinya dibandingkan dengan Kabupaten Sukoharjo.

“Yang dibahas kali ini untuk Komisi II terkait pertanian, juga masalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasilnya, kalau di Trenggalek besar akan potensi wisata. Tapi kalau di Sukoharjo, terkenal dengan pertanian dan industrinya,” ucapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II ini menyebut, jika kondisi di Trenggalek dan Sukoharjo memang sangat berbeda. Jika potensi wisata di Trenggalek banyak, di Sukoharjo bahkan tidak ada.

Advertisement

Disinggung terkait kondisi APBD dan PAD di Sukoharjo, Idris mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 hampir mencapai Rp 2,3 triliun. “Tapi setelah Covid-19, nilai APBD kita menurun menjadi Rp 1,9 triliun. Dan alhamdulilah, untuk PAD di Sukoharjo selalu meningkat. Bahkan di tahun 2021 kemarin, kita sudah mencapai Rp 350 miliar untuk PAD,” jelas Idris.

Dari hasil kunjungan kerjanya ke Trenggalek ini, politisi PDI-Perjuangan ini berharap bisa mengadopsi beberapa hal yang nantinya memang bisa diterapkan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas