SEKITAR KITA
Petani Porang Trenggalek Dapat Pinjaman Rp 5,7 Miliar
Memontum Trenggalek – Sebanyak 228 Petani Porang di Trenggalek mendapatkan kucuran pinjaman modal lunak berupa KUR dari BNI.
Kredit lunak ini sendiri diserahkan Pemimpin Wilayah 18 BNI, Bebby Lolita dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin kepada beberapa perwakilan petani porang di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Baca juga:
- Banggar DPRD Trenggalek Raker bersama TAPD, Fokus APBD 2025 pada Peningkatan Infrastruktur
- Komisi III DPRD Trenggalek Dorong Peremajaan Pohon Tepi Jalan yang Bahayakan Pengguna Jalan
- Libatkan TAPD, Banggar DPRD Trenggalek Rapat Bahas Ranperda APBD 2025
Kucuran pinjaman modal lunak sebesar Rp 5,7 milyar ini diharapkan mampu mengangkat perekonomian di Trenggalek, apalagi Pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian masyarakat.
“Presiden melalui Kementrian BUMN memiliki program pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya memberikan KUR Mikro dan sasarannya adalah sektor-sektor ekonomi yang bertahan dimasa pandemi ini,” ungkap Bupati Arifin usai menyerahkan KUR, Sabtu (19/06/2021) sore.
Kebetulan, lanjut Bupati Arifin, di Trenggalek banyak petani porang yang hari-hari ini sedang ngetrend.
“Total ada 228 petani tahap pertama ini, dengan total Rp 5,7 milyar. Semoga ini bisa terus bertambah,” imbuhnya.
Suami Novita Hardini ini berharap dengan bantuan yang diberikan ini, bisa menjadi pemicu bangkitnya perekonomian masyarakat di Kabupaten Trenggalek, utamanya ditengah situasi pandemi Covid-19.
“Harapan saya tentunya ini bisa mengungkit perekonomian di Trenggalek,” kata Mas Ipin sapaan akrabnya.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah 18 BNI, Bebby Lolita menambahkan untuk Jawa Timur, pihaknya diberikan target oleh pemerintah untuk menyalurkan kredit Rp 4,3 triliun.
“Sampai bulan kemarin sudah tersalurkan Rp 1,8 triliun. Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa tercapai target yang diberikan dan salah satu yang mendapatkan adalah di Trenggalek ini,” terang Bebby.
Alasan disampaikannya KUR kepada petani porang, Bebby menuturkan jika petani porang tengah menjadi fokus saat ini.
“Karena memang permintaannya tinggi dan tingkat kegagalannya rendah,” tuturnya.
Masih kata Bebby, pembiayaan lain juga diberikan ke sektor-soktor diantaranya padi, jagung dan Kedele (Pajale). Dan juga kopi sebagai salah satu icon Jatim, termasuk tembakau dan kakao.
Terpiah, Ketua paguyuban petani porang Trenggalek Agung Sujatmiko menjelaskan perkembangan pertanian porang sampai saat ini sudah cukup luar biasa.
“Contohnya sampai saat ini petani porang yang dulu sentranya di Kecamatan Pule, saat ini sudah hampir di semua kecamatan ada. Dan petani porang ini sudah mulai mandiri, dengan biaya menjadi kreditur. Artinya kalau petani berani mengambil biaya dari perbankan, artinya dia betul-betul serius menekuni bidang ini,” kata Agung.
Masih terang mantan Asisten Perkonomian dan Pembangunan ini, di tahun 2020 kemarin luas lahan petani porang sekitar 3.000 hektar. Dan diharapkan di tahun ini, luas lahan itu bisa 2 kali lipat.
“Untuk besaran produksi masih belum diketahui karena panen raya masih 2 bulan lagi, tapi diyakini olehnya karena luas lahannya meningkat maka produksinya meningkat pula,” pungkasnya. (mil/syn)
- Pemerintahan4 tahun
Pemohon Wajib Cantumkan Email dan Nomor Whatsapp
- Pemerintahan4 tahun
Nyadran Dam Bagong, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Cewek Penipu Modus Jualan Masker Via Online, Ditangkap Polres Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Kena PHP, Pemuda Trenggalek Ancam Sebar Screenshoot Foto Vulgar Video Call
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Trenggalek : Bantuan Sosial Tunai akan Diberikan ke Masyarakat atau 100 Ribuan KK
- Hukum & Kriminal5 tahun
Dendam Lama, Bacok Tetangga Sendiri di Hutan Kampak Trenggalek
- Pemerintahan4 tahun
2 Pasien Sembuh, Trenggalek Tambah 2 Pasien Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
1 Sembuh, Trenggalek Tambah 4 Pasien Positif Covid-19