Pemerintahan

Tambah 4, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Trenggalek Jadi 42

Diterbitkan

-

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr Murti Rukiyandari. (ist)
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr Murti Rukiyandari. (ist)

Memontum Trenggalek – Terdapat 4 tambahan pasien, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di kota Keripik Tempe menjadi 42 orang. Penambahan pasien ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek dr Murti Rukiyandari secara virtual di gedung Smart Center Trenggalek.

Untuk selanjutnya, keempat pasien disebut sebagai pasien 39, 40, 41 dan 42 Trenggalek. Pasien 39 merupakan laki-laki (48) dari Desa Sumberingin Kecamatan Karangan yang bekerja sebagai pelaut menangkap ikan dan selama kontrak sekitar 8 bulan berada di atas kapal.

Adapun riwayat perjalanan atau indikasi resiko tertular Pasien 39 pernah diperiksa swab dan mengikuti karantina di wisma atlit setelah kembali dari Jepang.

“Hasil swab keluar negatif dan Pasien 39 diperbolehkan pulang ke Trenggalek. Setelah sampai di Trenggalek melaksanakan isolasi mandiri di Rumah Kosong Desa Gondang Tugu. Setelah isolasi mandiri selesai pasien 39 kembali kerumah dan bekerja mengurus peternakan telur puyuh,” ucap dr Murti, Selasa (14/07/2020) siang.

Pada 7 juli 2020, pasien 39 bepergian ke Jakarta menggunakan transportasi umum (bus) untuk mengikuti medical check up dan swab dari perusahaannya dan mengikuti medical check up dan swab dengan hasil positif Covid-19 sehingga harus menjalani karantina di wisma atlet Jakarta.

Advertisement

Hasil tracing yang dilakukan kepada 4 orang kontak erat pasien 39 menunjukkan non Reaktif semua. “Kesimpulan sementara yg didapatkan dari hasil tracing bahwa kemungkinan terpapar virus saat perjalanan dari Trenggalek ke Jakarta dengan menggunakan Transportasi Umum,” tegasnya.

Selanjutnya, pasien yang kedua adalah perempuan (46) dari Desa Besuki Kecamatan Munjungan yang selanjutnya disebut sebagai pasien 40.

“Pasien 40 bekerja sebagai penjaga kost dengan suami di kost untuk mahasiswa di daerah Citraland. Penghuni kost sudah kosong mulai Maret 2020. Selama di Surabaya biasanya pasien 40 memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan berbelanja di tukang sayur keliling dan beberapa kali ke swalayan,” tutur dr Murti.

Pada 5 Juli 2020, pasien 40 dan suami pulang ke Munjungan naik mobil carteran. Setibanya di Munjungan keluarga sudah menyediakan rumah untuk isolasi Pasien 40 dan suami (anggota keluarga yang lain tinggal di rumah sebelahnya untuk kebutuhan logistic disalurkan tanpa tatap muka).

“Saat dilakukan Rapid Test oleh Puskesmas setempat, pasien 40 menunjukkan reaktif IgG dan suaminya non reaktif. Lalu dilakukan Swab test dengan hasil pasien 40 positif Covid-19. Diduga pasien 40 ini tertular atau terpapar virus dari Surabaya,” katanya.

Advertisement

Masih terang dr Murti, pasien selanjutnya adalah laki-laki (59) Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek yang disebut sebagai pasien 41. Untuk indikasi resiko tertularnya virus, pasien 41 bekerja sebagai tukang bangunan di Surabaya.

Pasa 6 Juli, pasien 40 beserta 1 orang rekannya pulang ke Trenggalek menggunakan sepeda motor dan langsung pulang dan tidak singgah dimanapun. Selanjutnya pasien melakukan isolasi mandiri di rumah. Saat dilakukan Rapid Test di Puskesmas, hasilnya reaktif dan uji Swab test menunjukkan pasien 41 positif Covid-19.

“Kesimpulannya, Pasien 41 kemungkinan tertular atau terpapar virus dari Surabaya,” imbuhnya.

Sedangkan, lanjut dr Murti, pasien 42 merupakan laki-laki (59) dari Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan.

Adapun indikasi resiko terpapar atau riwayat perjalanan pasien 42 adalah pasien 42 bekerja sebagai pedagang dan berjualan alat pertukangan di Malang. Aktifitas pasien 42 antara lain berjualan alat pertukangan di pasar Blimbing, Malang. Dan mengikutinya sholat berjamaah di masjid yang menerapkan physical distancing.

Advertisement

Pada 30 Juni 2020, pasien 42 pulang ke Trenggalek menggunakan Travel bersama 1 orang penumpang dari Tulungagung dan 1 orang dari Jetis Ponorogo.

“Warga yang mengetahui kedatangan pasien 42 melaporkan ke puskesmas. Selanjutnya puskesmas melaksanakan pemantauan dan KIE. Saat itu pasien mengalami keluhan kesehatan berupa batuk pilek dan meriang kemudian berobat ke puskesmas dan dilakukan rapid dengan hasil reaktif dan positif Covid-19,” lanjut wanita yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Durenan ini.

Untuk selanjutnya Pemerintah Daerah mengambil langkah terhadap pasien 39 melanjutkan Isolasi di Wisma Atlit, pasien 40, 41 dan 42 saat ini masih dirawat di Isolasi di Asrama Covid-1 BKD dan asrama 2 Dinkes PPKB.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah kasus di Kabupaten Trenggalek ada 42 orang. Dimana 22 dinyatakan sembuh dan tersisa 20 orang belum sembuh yaitu 12 orang berada di Asrama Covid-1 dalam kondisi sehat, 6 orang di asrama Covid 2 Dinkes PPKB, 1 orang di RSUD dan 1 orang di Wisma Atlet Jakarta. (mil/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas