KREATIF MASYARAKAT
Menikmati Menu Nasi Pecel Khas Trenggalek
Memontum Trenggalek – Pecel merupakan makanan khas yang berasal dari Pulau Jawa. Makanan ini, dihidangkan dengan bumbu sambal kacang yang khas sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan aneka jenis sayuran. Kali ini, memontum.com akan mengajak untuk menikmati menu nasi pecel khas Trenggalek, ‘racikan’ Tumini atau biasa akrab disapa Bu Tumini.
Biasanya, pecel dinikmati dengan nasi putih atau lontong. Nama lain nasi pecel di Trenggalek, adalah sega pecel. Pecel dalam hidangan nasi, biasanya dibuat dengan berbagai macam sayuran. Mulai dari kangkung, kacang panjang, daun singkong, daun pepaya atau bunga turi dan tauge yang kemudian dicampur dengan sambal kacang.
“Kebanyakan, pembeli yang datang ke sini pas di jam makan pagi atau sarapan. Karena memang porsinya yang pas, ditambah serat dari sayurannya,” ucap Bu Tumini saat ditemui di warungnya, Rabu (25/05/2022) pagi.
Selain rasanya yang nikmat, pecel memiliki keunggulan yakni kaya akan gizi. Dalam satu porsi sajian pecel, terdapat serat, antioksidan dan berbagai vitamin yang menyehatkan bagi tubuh. Tidak heran, nasi pecel ini bisa menjadi menu andalan saat sarapan.
Baca juga:
- Libatkan TAPD, Banggar DPRD Trenggalek Rapat Bahas Ranperda APBD 2025
- Gelar Rapat Kerja, Banggar DPRD Trenggalek Terima Laporan Pimpinan Komisi
- Komisi III DPRD Trenggalek Hearing Sikapi Jalan Rusak bersama Masyarakat
- Komisi II DPRD Trenggalek Dorong Pemkab Tingkatkan Dukungan Anggaran untuk Populasi Sapi Nggalekan
- Komisi II DPRD Trenggalek Evaluasi Kinerja OPD Mitra
Dalam setiap hari, warung Bu Tumini bisa menjual lebih dari 100 porsi nasi pecel. “Kita buka setiap hari mulai 04.00 sampai 11.00. Atau kalau pas banyak pembeli, kita tutup tidak sampai 11.00,” katanya.
Menikmati pecel, tentunya kurang lengkap rasanya jika menyantapnya nasi tanpa adanya rempeyek (peyek) sebagai lauknya. Sebagai pelengkap nasi pecel, peyek yang tersedia di warung Bu Tumini, ini ada peyek kacang dan peyek teri.
Selain kedua peyek itu, pembeli juga bisa memilih lauk lain pendamping nasi pecel seperti telur ceplok, sate telur puyuh, tahu atau tempe goreng dan lainnya.
“Kalau untuk harganya, seporsi nasi pecel itu Rp 7 ribu. Dan itu sudah termasuk lauk (peyek). Bisa memilih lauk yang lain, tapi nanti harganya berbeda. Umumnya ya segitu harganya,” terang Bu Tumini.
Berdiri sejak tahun 90-an, warung nasi pecel Bu Tumini ini tak pernah berubah. Ia sengaja tak merubah tampilan warungnya, agar semua kalangan bisa menikmati nasi pecel yang legendaris di Trenggalek.
“Alhamdulillah, mulai dari Pak Bupati, pejabat dan masyarakat pada umumnya, semua sering mampir untuk sarapan nasi pecel disini,” paparnya.
Perlu diketahui, dalam bahasa Jawa, Pecel dapat diartikan sebagai tumbuk (dihancurkan) dengan cara ditumbuk. Pecel dikatakan sudah dinikmati penduduk Nusantara pada abad ke 9 masehi, namun bukti sejarah mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat Nusantara sudah mengenal pecel jauh sebelum abad ke-9 masehi.
Makanan ini, juga mirip dengan gado-gado. Hanya saja yang membedakan, adalah campuran bahan dan tekstur bumbunya. Beberapa daerah banyak yang mengklaim nasi pecel sebagai makanan khasnya, salah satu pecel Madiun.
Namun pada dasarnya, makanan ini sangat populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. (mil/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Pemohon Wajib Cantumkan Email dan Nomor Whatsapp
- Pemerintahan4 tahun
Nyadran Dam Bagong, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Cewek Penipu Modus Jualan Masker Via Online, Ditangkap Polres Trenggalek
- Hukum & Kriminal5 tahun
Kena PHP, Pemuda Trenggalek Ancam Sebar Screenshoot Foto Vulgar Video Call
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Trenggalek : Bantuan Sosial Tunai akan Diberikan ke Masyarakat atau 100 Ribuan KK
- Hukum & Kriminal5 tahun
Dendam Lama, Bacok Tetangga Sendiri di Hutan Kampak Trenggalek
- Pemerintahan4 tahun
2 Pasien Sembuh, Trenggalek Tambah 2 Pasien Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
1 Sembuh, Trenggalek Tambah 4 Pasien Positif Covid-19