Pemerintahan

Tidak Pernah Keluar Kota, 1 Warga Trenggalek Positif Covid-19

Diterbitkan

-

Bupati Trenggalek umumkan tambahan 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 via video conference di gedung Smart Center. (ist)
Bupati Trenggalek umumkan tambahan 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 via video conference di gedung Smart Center. (ist)

Memontum Trenggalek – Tidak ada riwayat keluar kota, 1 warga di Kabupaten Trenggalek resmi terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu disampaikan Bupati Trenggalek melalui video conference di gedung Smart Center, Senin (08/06/2020) siang.

Bertambahya pasien terkonfirmasi positif baru ini menjadikan Trenggalek memiliki 13 Pasien Covid 19 yang 5 diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Diketahui, pasien 13 ini adalah laki-laki (55) warga Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo.

“Pasien ke 13 ini merupakan tahapan baru kasus Covid-19, karena tidak ada riwayat perjalanan, meskipun yang bersangkutan sering berkontak erat dengan orang luar. Jika ini kasus dari dalam maka eskalasi Covid-19 di Trenggalek menjadi meningkat. Namun saat ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang mendalami kasus ini dan semoga tidak termasuk kasus tranmisi lokal,” ucap Arifin.

Dikatakannya, Pasien 13 ini merupakan petani perambah hutan yang menjual hasil panen dengan menerima para pengepul hasil panennya yang silih berganti. Selain itu yang bersangkutan juga menjadi jasa perantara mencarikan tanah hutan untuk orang luar kota.

Advertisement

Awalnya Pasien 13 ini mengeluh sakit gigi dan diobati sendiri. Namun karena masih sakit besoknya dibawa ke dokter gigi dan sembuh.

“Beberapa hari kemudian kambuh, mengeluh sakit gigi lagi. Untuk kali ini (2/6) diantar cucunya berobat di klinik dokter gigi di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, karena gusi yang bersangkutan bengkak,” imbuhnya.

Selanjutnya, yang bersangkutan dibawa ke RSUD dr Soedomo untuk berobat dengan keluhan sakit gigi disertai gusi bengkak. Kemudian oleh pihak rumah sakit dilakukan pemeriksaan Rapid Test dengan hasil Reaktif.

“Karena hasilnya reaktif, pasien 13 dilakukan pengambilan specimen Swab Test. Pada hari Sabtu pasien keluar rumah sakit. Keesokannya hasil Swab Test keluar dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19,” kata Bupati.

Masih terang Bupati, pasca dinyatakan positif Covid-19, pihaknya segera melakukan Tracing cepat kepada kontak erat Pasien 13 dan didapati ada 10 Orang Tanpa Gejala (OTG).

Advertisement

10 orang OTG ini diantaranya, istri (55) yang kesehariannya juga berprofesi sebagai perambah hutan dan penjual reyeng ikan, Suami anak (45) bekerja sebagai petani, anak ke-2 (34) berprofesi sebagai nelayan dan petani, dengan alamat di RT 29 RW 9 Dukuh Karangsono Desa Karanggandu.

“Sedangkan selama Pasien 13 sakit ada beberapa orang yang mengantar, menunggu dan membawa pulang dari rumah sakit ke rumah, yaitu istri anak ke-2 (32) berprofesi sebagai ibu rumah tangga, cucu (15) pelajar kelas 3 smp di Watulimo dan tinggal dengan orang tuanya inisial DW di RT 29 RW 9 Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo, anak ke-3 (22) tinggal di Desa Tasikmadu, berprofesi sebagai nelayan dan sering tinggal di rumah pasien13,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, istri anak ke-3 (21) yang berprofesi selain ibu rumah tangga juga sebagai nelayan dan sering tinggal di rumah pasien 13, cucu (3 bulan), kakak pasien 13 (60) yang rumahnya bersebelahan dan anak kakak Pasien 13 (27) yang berprofesi sebagai petani perambah hutan. Hasil Rapid Test OTG ini hasilnya non reaktif semua.

Dari tambahan kasus baru ini, pemerintah Kabupaten Trenggalek mengambil beberapa langkah, diantaranya melakukan isolasi di Asrama BKD untuk Pasien 13 ini guna memantau perkembangan penyakitnya.

Kemudin menerapkan isolasi di rumah bagi OTG pasien 13, melakukan Tracing terhadap kontak erat dengan pasien 13. Serta menetapkan kawasan displin Physical Distancing dilokasi sekitar titik isolasi mandiri OTG.

Advertisement

“Kami juga menunjuk Camat Watulimo sebagai penghubung khusus guna memantau kesehatan dan kebutuhan OTG Pasien 13 serta bantuan sosial bagi KK yang terdampak penetapan zona disiplin Physical Distancing. Melakukan disinfeksi secara berkala serta pembagian masker disekitar kawasan disiplin Physical Distancing,” tutur bupati Termuda ini.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek masih mendalami OTG anak ke-2 yang juga bekerja sebagai sopir serabutan sehingga perlu dilakukan tracing secara mendalam. Bisa dimungkinkan munculnya kasus dari sini sehingga kasus Pasien 13 bukan kasus tranmisi lokal pertama di Trenggalek.

Karena bila kasus transmisi lokal pertama, maka penanganan Covid 19 di Trenggalek akan semakin berat.

“Saya menghimbau kepada masyarakat yang pernah kontak erat dengan Pasien 13 diminta menghubungi petugas untuk memudahkan pemerintah untuk melakukan tracing kontak erat dengan Pasien 13, sekaligus untuk bisa membuka secara lebar apakah kasus ini tranmisi lokal atau luar Trenggalek,” terangnya.

Bupati Arifin juga meminta kepada Kades Tasikmadu dan Karanggandu, untuk terus melakukan tracing dan menghimbau masyarakat, juga juga meminta kehati hatian utamanya untuk perdagangan hasil hutan. Hal ini juga perlu disikapi serius karena dengan munculnya kasus Pasien 13 ini, cluster ini juga memiliki resiko penyebaran. (mil/oso)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas