SEKITAR KITA

Sikapi Pendangkalan Sungai Domerto di Munjungan Trenggalek, Ini Langkah Bupati Arifin

Diterbitkan

-

Sikapi Pendangkalan Sungai Domerto di Munjungan Trenggalek, Ini Langkah Bupati Arifin
TINJAU: Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, didampingi Dandim 0806 Trenggalek, saat meninjau kembali Sungai Domerto di Kecamatan Munjungan. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengambil langkah solutif dalam menangani pendangkalan Sungai Domerto yang ada di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan-Trenggalek. Sungai yang hampir rata dengan tanah akibat pendangkalan hingga adanya peralihan arus, itu membuat Bupati Arifin mewacanakan pembenahan jalur dan penguatan sisi Sungai Domerto.

“Kondisi saat ini ada dua jalur sungai dan memunculkan pulau sungai yang membelah aliran sungai. Sementara kedalaman sungai, tidak lebih dari setengah meter. Sehingga, berdampak pada aliran sungai yang meluap ketika hujan deras,” ungkap Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Minggu (13/11/2022) sore.

Banjir bandang yang terjadi Jumat (03/11/2022) dengan ketinggian air di pemukiman warga mencapai 1 hingga 1,5 meter, memperparah arus Sungai Domerto. “Hari ini kita masih mengecek progres antisipasi banjir susulan karena ada jalur sungai yang perlu penanganan. Baik pembenahan jalur sungai, penguatan sisi-sisi sungai, pelebaran maupun pendalaman sungai,” imbuhnya.

Meskipun tidak bisa tuntas 100 persen, karena masih membutuhkan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), mengingat ini kewenangannya, namun paling tidak, Pemkab sudah melakukan penanganan darurat. “Selain itu alat-alat dan tenaga yang ada di sini sebagian juga bantuan dari kota lain, jadi kita harus bergerak cepat. Tidak mungkin mereka di sini terus-terusan juga. Makanya untuk menghemat waktu, secepat mungkin dan mumpung warga masih antusias kerja bakti sehingga penanganannya cepat,” terang suami Novita Hardiny ini.

Pihaknya juga sudah berdiskusi, dengan dua desa terkait dengan rekayasa alur sungai yang baru. Agar bisa melindungi pemukiman yang ada di Desa Tawing, khususnya di Dusun Domerto. Langkah yang akan dilakukan adalah mengembalikan jalur sungai seperti pencitraan satelit. Seharusnya, masih ada beberapa meter yang menjorok ke utara yang masih berupa tanah.

Advertisement

Baca juga :

“Tapi ini ada dua jalur sungai, yang diakibatkan ada pulau sungai. Jadi, sudah ada pergeseran sungai. Itu yang akan kita kembalikan dengan pembuatan jalur dan pengerasan tepi sungai dengan bronjong, sehingga aliran sungainya bisa normal kembali, tidak berbelok ke pemukiman warga,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Tawing, Krisnowo, menyebut bahwa lokasi pergeseran dan pendangkalan sungai ini berada di Dusun Domerto, Desa Tawing. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan pemerintah yang telah berupaya penuh dalam penanganan bencana ini. Baik dari pemerintah Kabupaten Trenggalek, provinsi maupun pusat dan juga Kota Surabaya, yang telah menurunkan alat beratnya,” kata Krisnowo.

Menurutnya, pembangunan ini sangat luar biasa membantu. Bahkan, masyarakat pun terlihat antusias membantu terlaksananya pembangunan ini. Dirinya juga meminta doa restu, agar upaya atau pembangunan ini bisa bermanfaat untuk pengendalian banjir.

Karena, sungainya dangkal hampir sama dengan daratan dan akhirnya aliran sungai mengalir ke pemukiman masyarakat. Bahkan di sini, bisa setinggi 1 hingga 1,5 meter sehingga dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa.

“Dulunya kami bersama masyarakat pernah melakukan swadaya membuat aliran sungai. Karena sifatnya sementara, tidak ada penguatan bronjong. Saat hujan deras habis diterjang arus. Seandainya kita perkuat bronjong mungkin akan kuat,” ujarnya. (mil/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas