Berita

Pastikan Siap Digunakan, Kepala SAR Surabaya Cek Alut di Trenggalek

Diterbitkan

-

PENGECEKAN : Pengecekan sarana dan prasarana kesiapsiagaan bencana di Pos SAR Kabupaten Trenggalek.

Memontum Trenggalek – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, Hari Adi Purnomo melakukan pengecekan sarana dan prasarana kesiapsiagaan bencana di Pos SAR Kabupaten Trenggalek. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi bencana alam yang ada di lingkup Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Trenggalek.

Usai melakukan pengecekan sarana dan prasarana di Pos SAR Trenggalek, Kepala Kantor SAR Nasional Surabaya, Hari Adi Purnomo mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana, pihaknya secara aktif turun kelapangan untuk melakukan pengecekan sarana dan prasarana yang ada di Pos SAR Daerah.

“Hari ini kami dari kantor pusat Surabaya ingin mengecek sarana dan prasarana guna meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan adanya potensi bencana utamanya di Pos SAR daerah. Mengingat Pos SAR ini ujung tombak pelayanan masyarakat terhadap kebutuhan SAR,” ungkap Hari saat dikonfirmasi, Selasa (25/08/2020) sore.

Seperti yang terlihat di Pos SAR Kabupaten Trenggalek, seluruh Alat Utama (Alut) dalam kondisi ready (Red : siap), meski belum dapat dipastikan adanya tanda-tanda kedaruratan.

“Hanya saat ini, yang perlu diwaspadai dan diantisipasi adanya gelombang tinggi diperairan baik pemancing maupun para nelayan. Jika dilihat, untuk ketinggian gelombang air laut diperairan baik di Pantai Utara maupun Pantai Selatan sekitar 2,5 meter,” imbuhnya.

Advertisement

Namun, lanjut Hari, disisi selatan Pulau Jawa ini gelombang air laut dirasa cukup tinggi dan mengkhawatirkan. “Kadang pula gelombang mencapai di ketinggian 4 meter, dan kendala yang dialami tim sejauh ini, utamanya disisi selatan Pulau Jawa adalah tidak tersedianya Alut yang besar seperti KRI atau kapal kapasitas 40 meter,” kata Hari.

Meski demikian, dengan tetap melakukan koordinasi bersama TNI/Polri maupun masyarakat, kegiatan pertolongan bantuan bisa terlaksana dengan baik. Disinggung terkait kesiapan personel, Hari mengungkapkan jika kesiapan personel dituntut untuk siap 24jam baik fisik maupun mental.

“Kapanpun dibutuhkan harus selalu siap, dan tidak ada kata siang maupun malam. Dalam kondisi apapun ketika ada panggilan kedaruratan, personil harus siap. Bahkan dikantor sendiri sudah ada personil yang berjaga-jaga 24 jam,” tegasnya.

Melihat potensi bencana diperairan yang ada di Pulau Jawa, Hari menyebut jika yang paling berpotensi ada di Kepulauan Sumenep. Mengingat Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura merupakan wilayah yang terdiri wilayah daratan dengan pulau yang tersebar berjumlah 126 pulau. Serta aktifitas masyarakat dilakukan dengan menempuh perjalanan laut.

“Sehingga potensi untuk terjadi Laka laut cukup besar. Akhir-akhir ini juga beberapa kali terjadi Laka laut yang korbannya bisa diselamatkan,” ungkap Hari. (mil/syn)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas