Pemerintahan

Diskusi dengan Petani Jahe Merah di Pule, Ini yang Diharapkan Bupati Trenggalek

Diterbitkan

-

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochammad, Nur Arifin mendukung adanya kerja sama dalam pengembangan dan pengolahan jahe merah. Itu disampaikan Bupati saat diskusi dengan para petani jahe merah di wilayah Pakel, Pule, Jombok (Pakpujo) Kecamatan Pule.

Diskusi tersebut dalam rangka temu bisnis antara Pemkab Trenggalek dengan Kementerian Koperasi dan UKM, BAPPENAS, serta perusahaan swasta juga start up yang bergerak di bidang pertanian.

Baca juga:

Kerjasama pengembangan jahe merah antara Bintang Toejoe dengan BUMDesma di Pule ini diharapkan Bupati Arifin bisa dirasakan semua petani.

“Saya berharap semua petani bisa mengakses, sehingga tidak ada yang tertinggal,” ungkap Bupati Arifin saat menyaksikan proses kerjasama pengembangan Jahe Merah antara PT. Bintang Toejoe dengan BUMDesma Sari Bumi Pule, Sabtu (05/06/2021) siang.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan serah terima kesepakatan kerja sama antara BUMDesma Sari Bumi dengan PT Bintang Toedjoe dalam pengembangan jahe merah.

Advertisement

Kerja sama tersebut juga merupakan hasil pendampingan dari Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) yang berupaya mempertemukan petani dengan industri mulai dari hulu hingga hilir.

Kenapa demikian, menurut pemimpin muda ini banyak Portofolio usaha yang bisa dikembangkan oleh masyarakat khususnya petani Jahe.

“Bisa budidaya jahenya, terus jual beli Jahe atau bahkan proses Jahe sampai dengan menjadi simplisia,” imbuhnya.

Artinya ada banyak sisi usaha yang bisa dipilih dan dikembangkan oleh masyarakat. Tergantung sisi mana yang akan dipilih.

Diketahui, KOMPAK telah melakukan pendampingan kepada mereka sejak 2018 lalu dan mempertemukan petani dengan industri di hulu dan hilirnya. Bahkan kebermanfaatan pendampingan ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat.

Advertisement

“Dari dulunya harga yang tidak menentu, kini keuntungan menanam Jahe bisa terasa. Lebih lebih dengan proses simplisia harga Jahe yang biasanya Rp. 16.500 bisa menjadi lebih dari Rp. 100 ribu (dengan proses simplisia 5 kg jahe menjadi 1 kg jahe kering),” jelas Mas Ipin sapaan akrabnya.

Masyarakat petani dan BUMDesma dikenalkan dengan sistem pengeringan menggunakan Solardom, yang dikenal efektif, hemat dan ramah lingkungan. Dan kualitas hasil yang istimewa.

Suami Novita Hardini ini juga berterimakasih atas kerjasama antara PT. Bintang Toedjoe dengan BUMDesma Sari Bumi yang bisa terjalin dengan baik. “Ini merupakan ikhtiarnya untuk mengangkat perekonomian di Kecamatan Pule,” pungkasnya.

Selain itu Bupati muda ini juga berpesan agar hubungan kerjasama dengan Bintang Toedjoe tidak hanya sekedar hubungan antara penjual dan pembeli saja. Melainkan ada kelembagaan yang baik, pendampingan sehingga kualitas jahe yang diproduksi bisa terjaga. (mil/syn)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas