Pemerintahan
Diskusi dengan Petani Jahe Merah di Pule, Ini yang Diharapkan Bupati Trenggalek
![](https://trenggalek.memontum.com/wp-content/uploads/sites/52/2021/06/IMG-20210607-WA0089.jpg)
Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochammad, Nur Arifin mendukung adanya kerja sama dalam pengembangan dan pengolahan jahe merah. Itu disampaikan Bupati saat diskusi dengan para petani jahe merah di wilayah Pakel, Pule, Jombok (Pakpujo) Kecamatan Pule.
Diskusi tersebut dalam rangka temu bisnis antara Pemkab Trenggalek dengan Kementerian Koperasi dan UKM, BAPPENAS, serta perusahaan swasta juga start up yang bergerak di bidang pertanian.
Baca juga:
- DPRD Trenggalek Resmi Sahkan Raperda RPJPD Tahun 2024-2045 Jadi Perda
- Diduga Tebang 16 Gelondong Kayu Akasia di Kawasan Hutan Trenggalek, Dua Tersangka Ditangkap
- Terlibat Kasus Judol, PNS di Trenggalek Diciduk Polisi
Kerjasama pengembangan jahe merah antara Bintang Toejoe dengan BUMDesma di Pule ini diharapkan Bupati Arifin bisa dirasakan semua petani.
“Saya berharap semua petani bisa mengakses, sehingga tidak ada yang tertinggal,” ungkap Bupati Arifin saat menyaksikan proses kerjasama pengembangan Jahe Merah antara PT. Bintang Toejoe dengan BUMDesma Sari Bumi Pule, Sabtu (05/06/2021) siang.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan serah terima kesepakatan kerja sama antara BUMDesma Sari Bumi dengan PT Bintang Toedjoe dalam pengembangan jahe merah.
Kerja sama tersebut juga merupakan hasil pendampingan dari Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) yang berupaya mempertemukan petani dengan industri mulai dari hulu hingga hilir.
Kenapa demikian, menurut pemimpin muda ini banyak Portofolio usaha yang bisa dikembangkan oleh masyarakat khususnya petani Jahe.
“Bisa budidaya jahenya, terus jual beli Jahe atau bahkan proses Jahe sampai dengan menjadi simplisia,” imbuhnya.
Artinya ada banyak sisi usaha yang bisa dipilih dan dikembangkan oleh masyarakat. Tergantung sisi mana yang akan dipilih.
Diketahui, KOMPAK telah melakukan pendampingan kepada mereka sejak 2018 lalu dan mempertemukan petani dengan industri di hulu dan hilirnya. Bahkan kebermanfaatan pendampingan ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Dari dulunya harga yang tidak menentu, kini keuntungan menanam Jahe bisa terasa. Lebih lebih dengan proses simplisia harga Jahe yang biasanya Rp. 16.500 bisa menjadi lebih dari Rp. 100 ribu (dengan proses simplisia 5 kg jahe menjadi 1 kg jahe kering),” jelas Mas Ipin sapaan akrabnya.
Masyarakat petani dan BUMDesma dikenalkan dengan sistem pengeringan menggunakan Solardom, yang dikenal efektif, hemat dan ramah lingkungan. Dan kualitas hasil yang istimewa.
Suami Novita Hardini ini juga berterimakasih atas kerjasama antara PT. Bintang Toedjoe dengan BUMDesma Sari Bumi yang bisa terjalin dengan baik. “Ini merupakan ikhtiarnya untuk mengangkat perekonomian di Kecamatan Pule,” pungkasnya.
Selain itu Bupati muda ini juga berpesan agar hubungan kerjasama dengan Bintang Toedjoe tidak hanya sekedar hubungan antara penjual dan pembeli saja. Melainkan ada kelembagaan yang baik, pendampingan sehingga kualitas jahe yang diproduksi bisa terjaga. (mil/syn)
- Pemerintahan4 tahun
Pemohon Wajib Cantumkan Email dan Nomor Whatsapp
- Pemerintahan4 tahun
Nyadran Dam Bagong, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Trenggalek
- Hukum & Kriminal4 tahun
Cewek Penipu Modus Jualan Masker Via Online, Ditangkap Polres Trenggalek
- Hukum & Kriminal4 tahun
Kena PHP, Pemuda Trenggalek Ancam Sebar Screenshoot Foto Vulgar Video Call
- Pemerintahan4 tahun
Bupati Trenggalek : Bantuan Sosial Tunai akan Diberikan ke Masyarakat atau 100 Ribuan KK
- Hukum & Kriminal4 tahun
Dendam Lama, Bacok Tetangga Sendiri di Hutan Kampak Trenggalek
- Pemerintahan4 tahun
2 Pasien Sembuh, Trenggalek Tambah 2 Pasien Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
1 Sembuh, Trenggalek Tambah 4 Pasien Positif Covid-19