Pemerintahan

Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat Trenggalek, Bupati Arifin Lakukan Program Makaryo Neng Deso

Diterbitkan

-

Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat Trenggalek, Bupati Arifin Lakukan Program Makaryo Neng Deso
PROGRAM: Bupati Arifin saat melakukan Makaryo Neng Deso dan menerima keluhan petani di Desa Karangrejo Kecamatan Kampak. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Dalam rangka mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, mengajak jajarannya untuk bekerja dari desa. Melalui program Makaryo Neng Deso (bekerja di desa), diharapkan semua OPD bisa mengenali dan menginventarisasi langsung kebutuhan masyarakat secara riil di lapangan. Sehingga, struktur anggaran yang disusun benar-benar berbasis masyarakat, karena pemerintah daerah turun langsung ke lapangan dan mendengar keluh kesah masyarakat.

“Mulai tahun 2023 ini, setiap Hari Rabu kita canangkan menjadi kegiatan Makaryo Neng Desa. Seluruh OPD, memang kita minta turun semuanya untuk menginventarisir masalah dan menyelesaikan masalah on the spot di situ,” tegas Bupati Arifin, Rabu (11/01/2023) siang.

Dirinya menyebut, salah satunya seperti dari sisi pertanian. Jika ada keluhan masyarakat terkait hama, maka akan dilakukan penyemprotan. “Misalnya dari sektor pertanian. Kalau ada keluhan seperti hama, maka akan kita lakukan penyemprotan. Kemudian jika masyarakat membutuhkan air untuk irigasi dan lain sebagainya. Melalui Makaryo Neng Deso, ini semua akan langsung terpotret,” imbuhnya.

Selain itu, nantinya Pemkab Trenggalek akan melihat pelayanan-pelayanan di sektor yang lain. Dan dapat dipastikan, seluruh OPD hampir tidak ada yang di kantor. 40 persennya semua memberikan pelayanan di lapangan dengan program ini.

Baca juga:

Advertisement

“Kemudian setiap Jumat, akan kita inventarisir keluhan-keluhan yang didapat dalam Makaryo Neng Deso, untuk dibahas lebih lanjut di coffee morning. Dengan begitu, masalah yang mana dulu yang bisa cepat ditangani tanpa harus menggunakan anggaran,” terang Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Dari program baru ini, Bupati Arifin berharap, bisa mengetahui spot-spot yang sudah ada anggarannya maupun yang belum teranggarkan. “Ini yang akan di inventarisir, sehingga struktur anggaran kita ke depan sudah benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat. Karena, kita langsung melakukan tinjauan di lapangan,” katanya.

Mengawali program Makaryo Neng Deso di Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak ini, Bupati Trenggalek sudah mendapatkan beberapa keluhan petani terkait hama wereng yang menyerang tanamannya. “Para petani juga mengeluhkan hama burung pipit dan saluran irigasi yang sudah mulai usang. Dan tadi petani meminta agar dilakukan penyemprotan pestisida untuk hama wereng agar tidak semakin meluas. Kemudian meminta bantuan jaring untuk meminimalisir serangan burung pipit,” jelas Bupati Arifin.

Soal irigasi, sambungnya, petani juga membutuhkan pipanisasi untuk mengalirkan aliran air dari sungai di atas bukit ke sawah-sawah warga. Ini, dibutuhkan pipanisasi karena topografi yang ada, tidak memungkinkan dibangun jaringan irigasi.

Sementara itu, Kepala Desa Karangrejo, Purwadi, menambahkan bahwa dalam kunjungan Bupati Trenggalek, itu pola petani condong pada tumbuh kembang tanaman yang mengakibatkan kejenuhan pada lahannya. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia, menjadikan tanah semakin keras.

“Pola ini yang perlu dirubah, karena dengan pola ini tanah akan semakin keras. Petani perlu beralih pada pola tanam nenek moyang kita, menggunakan pupuk dan pestisida organik, karena dengan ini tanahnya sehat,” beber Purwadi.

Advertisement

Mengingat, tambahnya, petani di sini hanya mengandalkan pekerjaan ini untuk biaya produksi padi atau beras tidak dengan pengeluaran yang mahal. “Mungkin kelas pupuk organiknya juga saya minta ke sini, untuk mengajari petani di sini, guna bisa membuat pupuk dan pestisida organik sendiri. Sehingga, biaya produksinya murah dan kemudian gabah serta beras yang dihasilkan, pun juga sehat,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas