Pemerintahan

Buka Sosialisasi Kesiapan Pemilu, Asda 1 Trenggalek Harap Kondusifitas Tetap Terjaga

Diterbitkan

-

SOSIALISASI: Asisten Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek, Widarsono saat membuka sosialisasi kesiapan pelaksanaan Pemilu di pendopo Manggala Praja Nugraha.

Memontum Trenggalek – Membuka sosialisasi kesiapan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Asisten I Sekretariat Daerah Widarsono menekankan pesan meski berbeda pilihan dalam pemilu tidak boleh merusak kondusifitas masyarakat. Seperti yang diketahui, Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati yang akan segera digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Hal ini tentu memerlukan kesiapan dan sinergitas seluruh pihak untuk ikut mensukseskan pesta demokrasi ini.

Mengingat pandemi covid-19 yang belum berakhir, sehingga tahapan pemilu kedepan juga diharuskan selaras dengan tatanan protokol kesehatan yang berlaku. “Kami menekankan bahwa aspirasi politik masyarakat harus tersalurkan secara alamiah tanpa adanya tekanan, intimidasi, dan ancaman lainnya,” ucap Widarsono, Selasa (18/08/2020) siang.

Oleh karena itu menjelang pelaksanaannya kepada jajaran pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan langkah konkrit agar dapat meningkatkan partisipasi pemilih sesuai yang kita target , yaitu sebesar 68%.

Kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati , merupakan salah satu tolok ukur dari kinerja penyelenggaraan kehidupan berdemokrasi, agar terwujud demokrasi, yang berjalan seiring dengan kepatuhan terhadap pranata hukum, dan nilai-nilai kearifan lokal. “Mari kita jaga dan tingkatkan terus situasi dan kondisi yang kondusif yang selama ini dapat terwujud di Trenggalek,” ajaknya.

Lebih lanjut, Widarsono juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk berperan serta aktif dalam menjaga kerukuran umat beragama dan ketertiban di masyarakat khususnya pada penyelenggaran dan pasca pemilu 2020. “Kami juga meminta kepada masyarakat di Kabupaten Trenggalek agar tetap menjaga kerukunan dan ketertiban saat pemilu maupun pasca pemilu nanti,” kata Widarsono.

Advertisement

Pihaknya juga menekankan untuk mewaspadai dan mengantisipasi munculnya keyakinan keagamaan yang berbeda dengan keyakinan keagamaan pada umumnya, ataupun munculnya berbagai aliran agama tertentu sebagai dampak kesenjangan sosial ekonomi dan pemanfaatan sentimen agama untuk kepentingan politik sesaat. “Untuk meningkatkan terus kepekaan masyarakat terhadap lingkungan, dan segera melaporkan kepada pihak berwajib jika ada kejadian yang mencurigakan di masyarakat,” tuturnya.

Masih terang Widarsono, perlu adanya pencegahan dini dalam menjaga kondusifitas menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember mendatang. “Laksanakan sistem cegah dini dan deteksi dini untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat dalam upaya mewujudkan terciptanya situasi yang kondusif di Trenggalek” tutup Widarsono. (mil/syn)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas