SEKITAR KITA

Dorong Percepatan Pelaku UMKM dan Pengrajin Batik Trenggalek, Ketua Dekranasda Blusukan ke Tanah Abang

Diterbitkan

-

Dorong Percepatan Pelaku UMKM dan Pengrajin Batik Trenggalek, Ketua Dekranasda Blusukan ke Tanah Abang
BLUSUKAN: Ketua Dekranasda Trenggalek, Novita Hardiny, saat blusukan di Pasar Tanah Abang Jakarta. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Langkah sedikit berbeda dilakukan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, dalam rangka menggeliatkan sektor perekonomian mikro di Kota Keripik Tempe. Menindaklanjuti arahan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi), dalam rangka menggerakkan seluruh insan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk sesegera mungkin bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia, dirinya membawa beberapa pelaku UMKM dan pengrajin batik tulis khas Trenggalek, untuk blusukan ke Pasar Tanah Abang Jakarta.

Blusukan ini, ditujukan untuk menemui para pemain besar tekstil di pusat grosir tekstil terbesar se-Asia Tenggara. “Memang benar, ini adalah waktu yang baik bagi para pelaku UMKM tanah air, untuk bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru dengan meningkatkan kapasitas UMKM. Dan juga, dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan seperti digitalisasi, bisnis coaching, kemampuan membangun relasi bisnis, dan tidak hanya showcasing produk-produk UMKM. Namun juga, untuk mendukung UMKM melalui Business Matching bersama buyer maupun Venture Capital,” ungkap Novita Hardiny, Kamis (19/05/2022) siang.

Dikatakan Novita, beberapa pendekatan kebijakan dirinya lakukan, selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek. Adapun tantangan terbesarnya, adalah bagaimana melukiskan kebijakan menjadi langkah yang tepat, cermat, cepat serta terukur, untuk mengakselerasi potensi kain batik tulis canting, sebagai salah produk UMKM unggulan Trenggalek.

Selain mendirikan UPRINTIS Indonesia (Rumah pendampingan akselerasi UMKM Perempuan Indonesia) dengan mencetak 1000 Womenpreneur Indonesia, yang siap digital dan literasi bisnisnya. “Hari ini, saya ditemani Dinas Koperasi Usaha Mikro dan perdagangan, membawa beberapa pelaku UMKM dan pengrajin batik tulis khas Trenggalek. Kami mengajak pelaku UMKM (wonder women umkm trenggalek), blusukan ke Pasar Tanah Abang, untuk menemui para pemain besar tekstil di pusat grosir tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut,” imbuhnya.

Ilmu pengetahuan yang seiring waktu bertambah, sambungnya, membuatnya berproses dan menjahit talenta melalui komunikasi dengan beberapa pihak (aksasa-raksasa) tekstil di Pasar Tanah Abang Jakarta. Untuk memasukkan kain batik tulis khas Trenggalek, sebagai salah satu komoditas terbaik di republik ini.

Advertisement

“Kita semua tahu, benar sekali ujaran Ibu Negara Iriana Joko Widodo, bahwasannya membangun relasi bisnis dan showcasing produk-produk UMKM, harus aktif dan aktraktif dengan inovasi, terobosan dan langkah extra ordinary untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di daerah,” kata ibu tiga anak ini.

Apalagi, tidak sedikit produk UMKM di daerah seperti Trenggalek, yang sudah diupayakan promosi sejak 2017 lalu. Namun, dirinya menyadari bahwa belum banyak masyarakat Indonesia, tahu mengenai eksistensi kain batik Trenggalek. Sehingga, dirinya akan terus berupaya untuk mengenalkan hingga memasarkan produk UMKM di daerah Trenggalek. Khususnya kepada pemain tekstil besar seperti di pusat grosir tekstil Pasar Tanah Abang Jakarta.

Meski harus berada di tengah himpitan masyarakat Jakarta, yang memadati lokasi Pasar Tanah Abang, tidak terasa sedikitpun rasa penat apalagi lelah. Karena, sejak awal dirinya telah mewakafkan diri bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Trenggalek.

“Alhamdulillah, tidak sedikit toko dan ritel raksasa tekstil di setiap lantai hingga basement Blok A Pasar Tanah Abang, bisa kami sambangi dan prospek untuk memasukkan kain batik tulis khas Trenggalek,” tegasnya.

Baca juga :

Advertisement

Bahkan, sejauh ini pihaknya telah menggunakan semua alat promosi dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi dan komunikasi terkini.

Namun, cara-cara lama konvensional (door to door) seperti blusukan juga penting dilakukan agar bos-bos tekstil tidak merasa membeli kucing dalam karun. Tapi bisa dengan melihat dan mengecek langsung keindahan dan kwalitas kain batik tulis canting khas Trenggalek.

“Syukur alhamdulillah, antusiasme para penjual tekstil di Blok A Pasar Tanah Abang cukup banyak, dimana mereka mengutarakan langsung ketertarikannya menjual kain batik tulis canting khas Trenggalek di gerai-gerai penjualan tekstil miliknya,” kata Novita.

Dalam kesempatan itu, Novita juga mengundang para penjual tekstil untuk melihat langsung kain batik tulis canting khas Trenggalek. Yang menjadi bahan utama para desainer pakaian dalam Merayu Trenggalek Fashion Show, Jumat 20 Mei hingga Sabtu 21 Mei 2022 di Museum Tekstil Jakarta.

Sebagai penggiat UMKM, dirinya menilai kebangkitan sektor UMKM terbukti sangat berdampak dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia di situasi apapun, termasuk dimasa pandemi Covid-19.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebut, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

Advertisement

“Untuk Kabupaten Trenggalek sendiri, realisasi investasi tahun 2021 sebesar Rp 292 milyar melebihi target Rp 250 milyar. Sedangkan Tahun 2022 semester I, sudah mencapai Rp 197 milyar dari target sebesar Rp 300 milyar,” paparnya.

Data tersebut masuk kategori data mikro, sedangkan berdasarkan data makro Tahun 2021, investasi berhasil menyumbang 20 persen terhadap PDRB Kabupaten Trenggalek.

Ditambahkannya, sebenarnya yang dilakukan ini hanya semata-mata untuk membangkitkan UMKM Trenggalek. Selain itu, juga terinspirasi oleh pemikiran serta gagasan besar Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Puteri, khususnya dalam meningkatkan kelas UMKM tanah air di mata dunia.

“Sekali lagi saya katakan, bahwasanya gagasan dan pemikiran Ibu Megawati dalam melindungi UMKM tanah air, menjadi salah satu inspirasi dan semangat bagi saya. Memang benar, UMKM harus dituntun, dibantu sejak hulu hingga hilir perjalanan mereka sampai benar-benar taft dan mapan, agar bukan sekedar naik kelas dari segi nama. Namun, juga sisi ekonomi yang juga harus mendapatkan nilai yang wajar,” tegas Novita. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas