SEKITAR KITA

Trenggalek Jadi Tuan Rumah Festival Mangrove Jatim Ke-4, Sedekah Oksigen dari Jatim untuk Dunia

Diterbitkan

-

Trenggalek Jadi Tuan Rumah Festival Mangrove Jatim Ke-4, Sedekah Oksigen dari Jatim untuk Dunia
TANAM: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat menanam mangrove di Pancer Cengkrong Kecamatan Watulimo. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Kabupaten Trenggalek terpilih menjadi tuan rumah Festival Mangrove Jawa Timur Ke-4. Festival ini, terpusat kawasan Pancer Cengkrong, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Hadir dalam kegiatan itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan beberapa jajaran, yang melakukan serangkaian kegiatan mulai dari tebar benih ikan, lepas burung dan juga menanam Mangrove.

Festival ini sendiri, digelar dari kebiasaan Gubernur Jatim yang rutin melakukan penanaman Mangrove dengan berbagai komunitas. Merasakan dampak positifnya dari aksi peduli itu, Gubernur Jatim mencoba memaksimalkan dengan menggelar festival Mangrove.

“Kita memang secara rutin melakukan penanaman Mangrove. Rasanya, hampir di semua titik dimana Hutan Mangrove kita sudah sempat menanam bersama banyak komunitas. Akhirnya, kita putuskan untuk maksimalkan hilirisasi dari apa yang bisa kita bangun ketika ekosistem Mangrove itu sudah terbentuk,” kata Gubernur Khofifah, Minggu (28/05/2023) siang.

Dikatakan mantan Menteri Sosial RI, bahwa habitat pertama yang terbangun ketika ekosistem Mangrove terbentuk adalah ikan. Oleh karenanya, selalu setiap ada penanaman Mangrove selalu diiringi tabur ikan dan pelepasliaran burung.

“Itu SoP di setiap kami menanam Mangrove. Lalu kemudian hilirisasinya, sisi ekonominya ternyata luar biasa. Maka kita kemudian melaksanakan festival Mangrove,” imbuhnya.

Advertisement

Dalam Festival Mangrove Ke-4, selain melakukan penanaman Mangrove juga dilakukan kegiatan tabur benih ikan dan pelepasliaran burung. Nantinya, akan bisa dilihat ekologi, eduwisata dan ekonomi terbangun.

Baca juga :

Dirinya berharap, itu semua akan menjadi bagian dari kontribusi Jawa Timur untuk oksigen Indonesia dan oksigen dunia. “Maka di setiap proses penanaman Mangrove selalu saya menyampaikan ayo sedekah oksigen. Karena sangat banyak telaah secara saintifik bahwa Mangrove ini mampu menyerap karbon sampai lima kali lebih besar dari pada tanaman yang ada di daratan,” terangnya.

Ketika memiliki efektivitas yang tinggi, tentu ini adalah bagian yang dibutuhkan oleh dunia dari ekologi yang sudah dibangun semaksimal mungkin dari kontribusi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Kegigihan Gubernur Jatim, inipun mendapatkan pujian dari Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. “Setiap kunjungan Ibu Gubernur di Trenggalek, beliau selalu konsen terhadap lingkungan hidup. Tidak hanya lingkungan hidup, tetapi juga ekonominya. Ingat, Ibu Gubernur pertama kali datang ke sini, di Desa Sukorejo menanam pohon di Desa Sukorejo. Sampai sekarang, pada festival Mangrove Ke-4 ini menekankan ekosistem Mangrove ini menjadi salah satu ekosistem penting,” kata Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Bukan hanya di sisi ekologi, tetapi juga di sisi ekonomi, karena ini juga di display beberapa produk hilirisasi. Termasuk potensi blue ekonomi, tanpa harus mengekstraksi apapun dengan potensi wisata.

“Ini sudah jalan dan beliau tadi merasakan bagaimana rasanya di dermaga, keindahan di jembatan JLS dan sebagainya,” tuturnya.

Advertisement

Terakhir, Bupati Trenggalek berpantun, ‘Burung bukan sembarang burung, burung indah burung kenari. Gubernur bukan sembarang Gubernur, Gubernur Khofifah bervisi lestari’.

“Intinya, kunjungan Ibu Gubernur Khofifah ke Trenggalek ini meneguhkan statement visi beliau terhadap bagaimana ekonomi dan ekologi harus tumbuh beriringan. Mari bersama-sama kita teruskan niat baik Ibu Gubernur dengan menjaga dan melestarikan lingkungan kita dengan baik,” papar Bupati Arifin. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas