Pemerintahan

Puncak Peringatan Harjad Ke-828 Trenggalek Disuguhi dengan Arak-arakan 31 Tumpeng dan Prasasti Kamulan

Diterbitkan

-

Puncak Peringatan Harjad Ke-828 Trenggalek Disuguhi dengan Arak-arakan 31 Tumpeng dan Prasasti Kamulan
PERINGATAN: Prosesi Hari Jadi (Harjad) Trenggalek Ke-828 di Pendopo Manggala Praja Nugraha. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Hari ini atau 31 Agustus 2022, tepat Kabupaten Trenggalek genap berusia 828 tahun. Peringatan itu, ditandai dengan upacara adat yang digelar secara khidmat dan kental dengan Budaya Jawa.

Bertempat di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, didampingi Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardiny, mengenakan pakaian adat Jawa berwarna Ungu. Tampak terlihat pula, seluruh jajaran Forkopimda dan sejumlah tamu undangan, kompak mengenakan pakaian adat Jawa.

Prosesi Hari Jadi (Harjad) diawali dengan kirab pusaka yang dipimpin oleh Wakil Bupati Trenggalek, Syah Natanegara, beserta istri Fatihatur Rohmah dari Desa Kamulan ke Pendopo Kabupaten Trenggalek. Selanjutnya, pusaka dikirab mengelilingi Alun-alun, dengan iring-iringan puluhan foto bupati dan wakil bupati yang pernah memimpin Trenggalek, juga air suci dan tumpeng agung (raksasa).

“Prosesi Hari Jadi Trenggalek kali ini hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Diawali dengan jamasan (pembersihan) pusaka Trenggalek, kemudian diinapkan semalam di Desa Kamulan. Dan hari ini diarak (kirab) dari Desa Kamulan ke Pendopo Trenggalek oleh Wakil Bupati Trenggalek beserta istri,” terang Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Rabu (31/08/2022) siang.

Dalam rangkaian Hari Jadi Trenggalek tahun ini, tambahnya, juga tidak lepas dari arak-arakan tumpeng raksasa sebagai simbol kemakmuran masyarakat. Jika di tahun sebelumnya, tumpeng raksasa hanya ada satu, maka di tahun ini Pemerintah Daerah Trenggalek menyiapkan 30 tumpeng mini yang nantinya akan dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Trenggalek.

Advertisement

Baca juga :

“Selain satu tumpeng raksasa, kita juga tambah 30 tumpeng mini di tahun ini. Ini dilakukan, supaya jadi pengingat tanggal Hari Jadi Trenggalek yang jatuh tepat hari ini atau 31 Agustus. Dengan demikian, masyarakat yang hadir pun bisa kebagian keberkahan dari tumpeng-tumpeng yang sebelumnya sudah dilakukan doa bersama,” imbuhnya.

Adapun yang berbeda dari prosesi Hari Jadi tahun ini, ujarnya, adalah dalam pelaksanaan ini bisa memboyong pusaka yakni Prasasti Kamulan. Pusaka ini, sebelumnya ada di Museum Kabupaten Tulungagung. Dan tepat di Ulang Tahun ke 828 ini, prasasti itu sudah ada di Trenggalek.

“Kira juga sudah buatkan Joglo Kamulyan di area Pendopo Trenggalek. Semoga, ini bisa menjadi simbol kemuliaan bagi masyarakat di Trenggalek,” kata Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Suami Novita Hardiny ini berharap, sesuai tema Hari Jadi Trenggalek tahun 2022 ini yakni ‘Natas Nitis Netes’. Yang artinya, semua rencana bisa tuntas (tatas) dan tepat sasaran (titis) sehingga membuahkan karya atau hasil yang terbaik (netes) untuk kemajuan Kabupaten Trenggalek.

Disinggung terkait kedatangan Sri Sultan Hamengku Buwono X ke Kota Keripik Tempe, Mas Ipin menjelaskan, akan hadir Kamis (01/09/2022) besok. “Sri Sultan Hamengku Buwono X (Ngarso Dalem) direncanakan hadir beserta rombongan besok (Kamis). Kemudian, akan menandai malam puncak kerja sama antar daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” paparnya.

Advertisement

Kerja sama yang dimaksud, sambungnya, dalam hal muhibah budaya yang tidak menutup kemungkinan akan ditindaklanjuti dengan berbagai macam kerja sama. Baik di bidang ekonomi, sosial dan lainnya.

“Salah satu yang spesial pada Hari Jadi kali ini, yaitu disupport dengan berbagai macam kegiatan yakni muhibah budaya dari Provinsi DIY,” terang Bupati Arifin. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas