Pemerintahan

Bupati Trenggalek dan Warga, Deal Bangunan Bendungan Bagong

Diterbitkan

-

Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengapresiasi masyarakat yang ada di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan karena telah menyepakati pembangunan Bendungan Bagong. Seperti yang diketahui, guna mendukung program strategis nasional pembangunan Bendungan Bagong yang akan dilakukan di Kecamatan Bendungan, Bupati Trenggalek intens melakukan pendekatan dengan warga khususnya warga Desa Sumurup dan Desa Sengon Kecamatan Bendungan.

Dengan adanya dukungan dari masyarakatnya ini, tentunya penetapan lokasi (Penlok) bisa segera ditentukan dan pembangunan Bendungan Bagong bisa dilaksanakan.

“Alhamdulillah, pada intinya warga dalam dan sepakat dengan pembangunan Bendungan Bagong. Adapun harapan – harapan dari mereka jika Pemerintah Daerah mengakomodasi semua seperti BPJS kesehatan dan yang lain – lainnya, ” ungkap Bupati saat dikonfirmasi, Rabu (26/06/2019).

Dijelaskan Arifin, agar tidak terjadi tumpang tindih, warga terdampak harus membuat paguyuban. Mengingat, warga terdampak nantinya tidak sedikit, dan tidak dimungkinkan untuk menghafal satu per satu namanya.

Sehingga masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan Bendungan ini akan tetap terkoordinasikan dengan baik. Seperti halnya bantuan sekolah, dan bantuan apapun itu.

Advertisement

“Dengan disetujui dan disepakati antara masyarakat dan pihak Pemerintah Daerah ini, insyaAllah dapat segera ditetapkan lokasinya. Dan bila penetapan lokasi sudah selesai nanti segera dokumen-dokumen aset dan pertanahannya segera diselesaikan sehingga Appraisal bisa segera dilakukan, ” tegasnya.

Sejauh ini, Pemerintah melaksanakan kegiatan konsultasi publik (PKM) terkait rencana pembangunan Bendungan Bagong kepada masyarakat terdampak, di Balai Desa Sumurup dan Balai Desa Sengon Kecamatan Bendungan.

Kepada masyarakat, Mochamad Nur Arifin menerangkan bahwa Bendungan Bagong merupakan program stategis nasional yang harus disukseskan untuk mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Trenggalek.

“Program ini sangat strategis, karena sejatinya Trenggalek itu ada setelah adanya Bendungan Bagong dibangun oleh Minaksopal kala itu. Karena pada waktu itu Trenggalek adalah rawa – rawa, ” terang Arifin.

Setelah dibangun Bendungan tersebut, Lanjut suami Novita Hardiny ini, Trenggalek bisa dihuni dan menjadi lahan pertanian yang subur. Namun seiring berjalannya waktu kondisi waktu Menaksopal terjadi di era sekarang, bila hujan banjir sedangkan kemarau kekurangan air.

Advertisement

Untuk bisa menanggulangi ini sesuai kajian teknis minimal harus ada 3 bendungan di bangun di Trenggalek, salah satunya Bendungan Bagong. Patut disyukuri rencana pembangunan tiga bendungan di Trenggalek itu masuk kedalam program strategis nasional dan Pemerintah Pusat mau membangun untuk Trenggalek.

Mewakili warga Joko Ketua BPD Sumurup menyampaikan tuntutan warga terdampak. Rumah atau bangunan yang nanti akan dibeli harus dengan standar harga bangunan sekarang, walaupun bangunan atau rumah warga sudah lama, karena untuk membangun lagi harga kebutuhan menggunakan harga saat ini.

“Kami meminta bagian bagian rumah yang bisa dimanfaatkan oleh warga boleh diambil untuk dimanfaatkan lagi, seperti genteng kusen atau yang lainnya, ” tuturnya.

Dalam jangka waktu pembangunan atau waktu tunggu diharapkan diperhatikan dan diberikan tunjangan kesehatan, pendidikan dan kehidupan karena masih mengalami masa transisi.

Pemanfaatan tenaga kerja selama proses pembangunan dan pasca pembangunan di utamakan warga terdampak langsung. Misalnya pekerja bangunan, penggunaan kios, tukang parkir dan yang lainnya.

Advertisement

Selain itu, Joko meminta pembayaran dimohon serentak, fasilitas listrik dan sarana air bersih dan minum bisa difasilitasi segera sehingga masyarakat bisa mengakses di tempat relokasi.

Beberapa harapan dari masyarakat ini langsung disikapi oleh Bupati Trenggalek, jika telah disepakati maka pihak Pemerintah Daerah akan mengakomodir, dengan memerintahkan Kepala Dinas Sosial untuk mendata warga untuk BPJS Kesehatan.

Tak hanya itu, sisa material yang masih dipergunakan bisa digunakan kembali. Arifin juga akan menjamin masyarakat yang utamanya bisa ikut bekerja dalam pembangunan Bendungan Bagong ini. (mil/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas