SEKITAR KITA

Novita Hardiny Serahkan Bantuan PKH Plus untuk 213 Lansia di Suruh Trenggalek

Diterbitkan

-

Novita Hardiny Serahkan Bantuan PKH Plus untuk 213 Lansia di Suruh Trenggalek
BANTUAN: Ketua TP PKK Trenggalek, Novita Hardiny, saat menyerahkan bantuan PKH Plus. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, menyerahkan bantuan triwulan pertama PKH Plus senilai Rp 500 ribu kepada 213 Lansia penerima manfaat di Kecamatan Suruh. Tujuan penyerahan PKH Plus sendiri, untuk mengintervensi permasalahan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.

Rencananya, setiap penerima manfaat nantinya akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 2 juta per tahun dan akan diterimakan sebanyak 4 kali secara bertahap. Dimana, untuk setiap tahapnya sebesar Rp 500 ribu.

“Saya berharap, bantuan ini bisa sedikit membantu meringankan perekonomian masyarakat. Setelah 2 tahun mengalami keterbatasan, perayaan Lebaran tahun ini kembali bisa dilakukan. Meski sudah bisa merayakan Lebaran bersama, namun saya minta masyarakat tetap menjaga kesehatan,” kata Novita Hardiny, Kamis (04/05/2023) siang.

Dalam penyaluran bantuan PKH Plus itu, istri Bupati Trenggalek ini tidak lupa meminta doa restu kepada warga, untuk bisa menjalankan amanah melayani masyarakat sampai dengan berakhirnya masa jabatan yang diemban bersama suami. Terlebih, masih teringat hingga sekarang di benaknya, bagaimana sosok suami yang sangat menginspirasi sehingga berani hijrah di usia sangat muda dari Surabaya ke Trenggalek. Dimana, saat itu meninggalkan kemapanan secara ekonomi demi bisa melayani warga masyarakat Trenggalek.

Baca juga :

Advertisement

“Meskipun anak-anak masih kecil, saya yakinkan suami bahwa mampu melaksanakan perjuangan kebermanfaatan bagi masyarakat di Trenggalek,” tambah Novita.

Masih menurut Ketua TP PKK Trenggalek, bahwa banyak kebanggaan yang didapatnya dari beberapa keputusan yang diambil oleh sang suami. Seperti halnya, tidak mengambil gaji sebagai bupati mulai awal menjabat hingga sekarang.

Gaji yang seharusnya menjadi haknya itu, urainya, malah justru diserahkan kepada BAZNAS Trenggalek. Tujuannya, untuk upaya penanganan kemiskinan di daerah yang dipimpinnya.

Dan, ujarnya, ini menjadi cikal bakal penanganan yang terintegrasi di Kabupaten Trenggalek, dengan program yang bernama Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (GERTAK). “Banyak keputusan yang diambil untuk mensejahterakan masyarakat, yang menjadi inspirasi saya untuk bisa melakukan hal yang sama. Yakni, berjuang untuk masyarakat Trenggalek,” terang Novita. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas