SEKITAR KITA

Rutan Trenggalek Resmikan Sekolah Budaya dan Madrasah Diniyah untuk Warga Binaan

Diterbitkan

-

Rutan Trenggalek Resmikan Sekolah Budaya dan Madrasah Diniyah untuk Warga Binaan
SAMBUT: Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari, saat di rutan Kelas IIB Trenggalek disambut tarian Turonggo Kecak. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bertepatan dengan Hari Kasih Sayang (Valentine), yang jatuh pada 14 Februari, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Trenggalek, meresmikan sekolah budaya dan Madrasah Diniyah. Peresmian ini, juga dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Timur Imam Jauhari.

Dikonfirmasi usai meresmikan Sekolah Budaya dan Madrasah Diniyah Rutan Kelas IIB Trenggalek, Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari, mengatakan jika kegiatan ini merupakan program 100 hari kerja Kepala Rutan di kota Keripik Tempe. “Ini merupakan program 100 hari kerja kepala Rutan Trenggalek beserta jajaran. Di dalam program 100 hari itu, banyak hal yang telah dibuat. Utamanya dalam rangka peningkatan pelayanan kepada warga binaan rutan Trenggalek. Seperti, pelaksanaan pembinaan kemandirian, ada rohani ada mandiri,” ungkapnya, Selasa (14/02/2023) siang.

Hal ini dirasa penting dilakukan, tambahnya, di lembaga permasyarakatan maupun rumah tahanan negara. Mengingat, warga binaan ini rata-rata tidak ada yang disengaja untuk masuk ke rumah tahanan negara.

“Adapun beberapa faktor penyebab manusia itu terjerumus kedalam lembaga permasyarakatan. Yang pertama karena lingkungan, yang kedua karena sosial. Mungkin karena tidak punya pekerjaan, tidak kuat iman sehingga melakukan perbuatan tersebut,” terang Imam.

Dirinya menyebut, kondisi sekarang tidak seperti dahulu lagi. Kalau dahulu, penjara itu terjadi penyiksaan tapi sekarang lembaga permasyarakatan justru melakukan pembinaan.

Advertisement

“Di sini dilakukan pembinaan tersebut. Yang pertama, seperti yang dilakukan oleh Kepala Rutan. Mereka yang tidak punya pendidikan, disekolahkan yang endingnya sama dengan melaksanakan sekolah di luar memperoleh sertifikat,” imbuhnya.

Sehingga, ujarnya, mereka paham tentang ilmu-ilmu yang terupdate di luar sekolah. Karena mereka juga mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan.

Baca juga :

Di samping itu, ujarnya, yang akan mengikuti pendidikan yang berhubungan dengan keagamaan. Rutan Trenggalek juga menyiapkan Madrasah Diniyah. Disini warga binaan bisa mendapatkan ilmu-ilmu tentang keagamaan.

“Nantinya, ilmu-ilmu itu akan menjadi bekal warga binaan setelah keluar dari Rutan. Dengan begitu, mereka tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan bisa diterima keluarga serta masyarakat,” kata Imam.

Kakanwil Kemenkumham Jatim berharap, warga binaan yang sudah masuk sini, bisa berubah 100 persen. Tentunya, karena adanya pembinaan yang dilaksanakan didalamnya.

Advertisement

Disinggung soal tarian penyambutan dalam kegiatan ini, Imam sangat mengapresiasi upaya Kepala Rutan Trenggalek, yang telah membimbing dan mengajarkan warga binaan untuk belajar kesenian. “Buktinya setelah mereka masuk di sini, mereka mau melaksanakan arahan dan pembinaan dari Kepala Rutan. Bahkan, mereka bisa mahir melaksanakan tarian tarian,” paparnya.

Masih terang Imam, saat ini Rutan Trenggalek sedang menjadi kontestan wilayah bebas korupsi dan pelaksanaan zona integritas. Tentunya, seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan ini ada penilaian dari tim penilai internal inspektorat Jenderal. Apabila lolos nanti akan dilakukan penilaian oleh pihak eksternal yaitu Menpan RB.

Apabila, imbuhnya, Rutan Trenggalek ini memenuhi persyaratan yang diatur dalam undang undang bisa diberikan sertifikat atau predikat wilayah bebas korupsi. “Kalau sudah memperoleh predikat itu, akan ada reward yang akan diberikan kepada KaRutan dan jajarannya. Rewardnya bermacam macam, mulai tunjangan kinerja sesuai gridnya 1 bulan, promosi dan lain sebagainya,” terang Kakanwil Imam. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas