SEKITAR KITA

Ketua Dekranasda Trenggalek Luncurkan Uprintis Guna Optimalkan UMKM Perempuan Bisa Sukses dan Berkembang

Diterbitkan

-

Ketua Dekranasda Trenggalek Luncurkan Uprintis Guna Optimalkan UMKM Perempuan Bisa Sukses dan Berkembang
LUNCURKAN: Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, saat meluncurkan yayasan UMKM Perempuan Perintis di Ciputra World Surabaya.

Memontum Trenggalek – Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad, meluncurkan yayasan UMKM Perempuan Perintis (Uprintis) Indonesia di Ciputra World Surabaya. Hal ini dilakukan, karena istri Bupati Trenggalek, ini ingin melakukan pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) guna meraih kesuksesan secara bersama-sama.

Uprintis sendiri, sebagai salah satu wadah bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha. Utamanya, menyasar pada UMKM perempuan di seluruh Indonesia.

Novita Hardini selaku Founder dan CEO Uprintis Indonesia, menyampaikan bahwa di tahun pertamanya adalah untuk meningkatkan skala usaha para pelaku UMKM kurang lebih sebanyak 1.000 UMKM dan 5.000 UMKM perempuan yang dilakukan pendampingan agar bisa naik kelas dan berkembang. “Kita lebih fokuskan lagi pendampingan UMKM, agar hasil resourcenya lebih optimal dirasakan UMKM. Jadi, kita selama ini pendekatannya dengan cara-cara pelatihan tetapi sejauh saya memandang sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, saya melihat pendekatan yang biasa kita gunakan ternyata belum benar-benar optimal meningkatkan provit bagi teman-teman UMKM khususnya perempuan,” ungkap Novita, Kamis (23/12/2021) siang.

Lebih lanjut ibu tiga anak itu menyebut, salah satu penyebab banyaknya kejadian kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, adalah faktor kesenjangan ekonomi yang menyebabkan terjadinya gap antara laki-laki dan perempuan. Namun, apabila pertumbuhan ekonomi perempuan bertumbuh dengan baik, maka peluang kekerasan yang dialami perempuan dapat terhapus.

“Investasi pada pemberdayaan perempuan yang sekarang juga digalakkan semua dunia. Jadi, saya menjadi bagian dari perempuan muda Indonesia yang ingin juga memberikan kontribusi 1.000 UMKM dan 5.000 UMKM perempuan di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Advertisement

Baca juga :

Hingga saat ini, tambahnya, sudah ada 600 UMKM yang mendapat pembinaan hingga pelatihan. “Jadi, masih kurang 400 UMKM lagi dan akan ini secara bertahap. Kami juga melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lain, untuk melakukan business matching,” lanjutnya.

Uprintis Indonesia sendiri, imbuhnya, memiliki target ingin meningkatkan kapasitas pelaku UMKM perempuan. Setidaknya, dari skala usaha kecil bisa naik kelas, sehingga menembus pasar berskala global

“Jadi dari berskala mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar. Banyak kendala yang dihadapi seperti budaya, akses pengetahuan, pendampingan, kemudian akses untuk mencari permodalan, akses memasarkan, jadi banyak UMKM perempuan yang masih berfokus pada penjualan saja” terang Novita.

Novita menilai, jika bisnis itu dilakukan dengan benar akan memberikan dampak yang positif secara kompleks. “Kita perlu tahu jika bisnis itu kompleks. Ada perencanaan, kemudian aksi, evaluasi dan sebagainya. Jadi, kita ingin benar-benar membesarkan UMKM layaknya bisnis wisata ini,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas