Pemerintahan

Tindak Lanjuti Kerjasama, Tim TFI Kunjungi Kabupaten Trenggalek

Diterbitkan

-

Tindak Lanjuti Kerjasama, Tim TFI Kunjungi Kabupaten Trenggalek

Memontum Trenggalek – Temasek Foundation Singapura kunjungi Kabupaten Trenggalek dalam rangka menindak lanjuti kerjasama Urban Governance Program. Delegasi organisasi yang berbasis di Singapura tersebut akan tinggal di Trenggalek selama 3 hari untuk menindak lanjuti kerjasama Urban Governance Program bersama Center for Liveable Cities (CLC) Team dan Pemkab Trenggalek.

Delegasi yang berkunjung ke Kabupaten Trenggalek diantaranya Teo Jing Kok (Deputy Director CLC), Kuang Jin Yi, (Manager CLC), dan Joanne Ng (Senior Director TFI).

Bupati Trenggalek terima kunjungan dari tim TFI

Bupati Trenggalek terima kunjungan dari tim TFI

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, menuturkan bahwa Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu kota yang dipilih oleh Temasek Foundation International untuk menindak lanjuti kerjasama setelah sebelumnya delegasi dari Pemkab Trenggalek berkunjung ke Singapura.

“Fokus dari kunjungan Temasek Foundation sendiri ke Trenggalek untuk penanganan kawasan kumuh khususnya di area perkotaan dan kawasan selatan, Temasek Foundation ingin melihat perkembangan action plan yang sudah disusun sejauh ini, ” katanya, Selasa (19/11/2019) siang.

Arifin mengungkapkan, kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki kerjasama lebih jauh antara Singapura dan Pemkab Trenggalek.

Diantaranya terkait manajemen limbah, penataan kawasan kumuh, strategi perencanaan jangka panjang untuk kota yang berkelanjutan dan beberapa hal yang lainnya.

Advertisement

“Kita merasa bersyukur bahwa saat ini semakin banyak partner yang datang untuk membantu Trenggalek semakin Meroket. Sama halnya seperti Singapura yang memiliki tiga pilar pembangunan yaitu ekonomi yang berkelanjutan, kualitas hidup yang baik, dan lingkungan hidup, ” imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Nur Arifin juga mencoba memikat Singapura dengan platform gotong-royong.

“Yang kita diterapkan adalah semangat gotong-royong dalam mencari solusi permasalahan kota kumuh, mulai dari kawasan Tamanan, Hutan Kota, hingga keberadaan Desa Wisata yang menunjang kawasan komersial dan pelayanan publik, ” pungkas Arifin. (mil/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas