Pemerintahan

Ramaikan Kembali Pasar Pon Trenggalek yang Sepi Pengunjung, Ini Strategi Bupati Arifin

Diterbitkan

-

SANTAI: Bupati Arifin saat ngobrol santai bareng pedagang Pasar Pon Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, beserta jajaran ajak para pedagang Pasar Pon ngobrol santai bareng. Ini dilakukan, dalam rangka menindaklanjuti keluhan pedagang yang sepi pembeli dan wacana Pasar Tumpah untuk meramaikan kembali pasar.

Duduk bersama di lokasi pasar, Bupati Arifin berharap bisa dapat mengenali berbagai masalah yang menyebabkan pasar ini sepi. Termasuk, menampung saran masukan untuk mencari jalan solusi permasalahan tersebut. Banyak saran masukan dari berbagai pihak, untuk kembali meramaikan pasar ini. Salah satunya, mengenai parkir berbayar yang dinilai membuat pembeli enggan masuk pasar.

Kemudian, akses masuk yang minim diharapkan bisa di evaluasi. Pedagang minta ada akses keluar masuk dari segala arah seperti konsep Pasar Pon dahulu. Di luar itu, permintaan penggabungan kembali Pasar Pon dan Pasar Basah menjadi satu untuk meramaikan kembali Pasar Pon.

“Ini masih ikhtiar, yang dalam jangka waktu pendek kita bersepakat menggelar apa yang namanya Pasar Pon Tumpah di setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu,” kata Bupati Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (26/09/2023) siang.

Dijelaskan suami Novita Hardiny ini, nantinya pedagang-pedagang yang ada di dalam area Pasar Pon, akan bergabung dengan teman-teman yang selama ini sudah meramaikan Pasar Pon, untuk membuka lapaknya di luar pasar. Sehingga, harapannya bisa memperkenalkan produk dagangan mereka dan terakses oleh masyarakat lebih baik.

Advertisement

Menurut pedagang, terpisahnya pasar kering dan basah menjadikan pasar ini serasa tidak lengkap. Ditambah, banyak kios yang tutup sehingga pasar ini terlihat semakin sepi.

“Penggabungan pasar basar dan kering perlu diperhitungkan matang-matang. Karena jumlah kios di pasar basah lebih dari 400 kios menjadikan penataan ulang bila kedua pasar ini nantinya digabungkan,” imbuhnya.

Untuk itu, paparnya, sebelum menginjak kepada penggabungan dicari dahulu solusi-solusi terbaik. Paguyuban pedagang juga meminta waktu, untuk membicarakan ini secara intern, sebelum solusi lanjut nanti diambil.

“Selanjutnya, kita akan menggratiskan parkir selama tiga bulan ini untuk masa percobaan. Kita lihat nanti bagaimana antusiasme warga mulai bulan Oktober sampai Desember kita akan gratiskan parkir. Dan pintu masuk mulai besok atau Minggu depan akan dibuka empat sisi dari Utara, Selatan, kemudian Barat dan Timur,” tutur Mas Ipin-sapaan akrabnya.

Sedangkan strategi untuk jangka menengah, sambung Mas Ipin, salah satunya fasilitas yang akan ditambah. Nanti tangga untuk lantai 2 juga disediakan dari luar. Kemudian juga wacana terkait penggabungan antara pasar kering dan pasar basah. Tapi itu diskusinya harus melibatkan semua paguyuban. Karena itu nanti berkonsekuensi penataan ulang pasar.

Advertisement

Baca juga :

Pengembalian lapak menjadi salah satu ultimatum juga, lanjutnya, karena kalau masuk ke pasar terus banyak yang tutup itu menjadi beban yang lain. Kasihan yang buka, kesannya pasarnya sepi bahkan pasarnya tidak lengkap.

“Banyak yang punya hak penempatan, itu tidak ditempati. Kalau memang para pedagang sudah merasa nyaman punya tempat baru lebih bagus lebih ramai, ya sudah yang di sini dikembalikan kepada pemerintah dan pemerintah nanti bisa pola bagaimana penempatannya yang baik,” jelasnya.

Disinggung soal sepinya pasar-pasar di tempat lain, Bupati Arifin enggan mengatakannya. Dirinya juga tidak mau membicarakan pasar-pasar yang lain, karena banyak juga faktor yang ramai tapi pasar yang dahulu jadi rujukan nasional seperti Pasar Tanah Abang dan sebagainya juga banyak yang tutup.

“Mungkin di Kabupaten Trenggalek, karena kita belum mencoba beberapa terobosan yang tadi kita bahas. Nanti kita coba dulu, ini juga catatan kepada teman-teman lain dan juga para camat dan juga dinas terkait di pasar-pasar daerah yang lain kita juga ingin lihat,” ujar Bupati Arifin.

Advertisement

Seperti yang diketahui di Trenggalek ini, investasi sudah meningkat sudah melampaui target. Hampir mencapai Rp 450 miliar. Artinya, ekonomi bergerak. Tapi wajah ekonomi yang berupa pasar ini belum semua tempat, memperlihatkan kondisi yang baik, yang ramai dikunjungi warga. Hal ini yang akan coba dipulihkan.

Masih kata Bupati Arifin, penjualan secara online juga menjadi salah satu pembahasan kali ini. Meskipun bukan top tiga prioritas, tadi bersama paguyuban pedagang terpilih tiga isu prioritas. Namun di luar isu itu, selain penggabungan dengan pasar basah, kemudian akses parkir dan juga penambahan fasilitas, salah satunya yang juga dibahas adalah masalah online.

“Mereka minta free wifi di sini, kemudian Dinas terkait sedang mengakurasi para pedagang yang melek media sosial. Itu nanti akan kita beri pelatihan untuk bisa life di Tiktok, Shopee dan segala macem. Termasuk juga membuka toko online nya. Jadi biar pasarnya nanti juga bisa hybrid,” katanya.

Terkait penggabungan dengan pasar basah, kendala pertama adalah di pasar itu terdapat 419 pedagang. Jika harus digabungkan, apakah akan cukup tempatnya. Kalau dimasukkan sebagian, keadilannya nanti seperti apa? Atau mungkin juga ada opsi yang dibawa kesini nanti dagangannya bukan pedagangnya.

Pedagangnya tetap di sana sebagai sumbernya. Dan yang disini, itu nanti akan ditata seperti Hypermart. Jadi disediakan seperti lemari pendingin, khusus ikan, khusus daging. Kemudian khusus ayam, untuk yang lain-lain disediakan seperti swalayan, disediakan kasir dan sebagainya. Ini opsi-opsi yang perlu dibicarakan dengan paguyuban dengan waktu kurang lebih dua minggu.

Advertisement

“Kalau Pasar Pon jualan dagangan basah, saya nanti juga menanyakan, nanti pasar basah terimbas atau enggak. Nanti jadi sepi, atau seperti apa? Kan semuanya harus kita pikirkan dari sisi keadilannya,” papar Bupati Arifin. (mil/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas