Pemerintahan

Bupati Trenggalek Resmikan Kios Penunjang di Pasar Agro Bendoagung

Diterbitkan

-

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemdes Bendoagung. Itu karena, Pemerintah Desa (Pemdes) Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, membangun sejumlah kios penunjang di Pasar Agro, dengan maksud untuk membantu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat desa.

Kepala Desa Bendoagung, Wahyu Widodo, mengatakan bahwa ke depan pemerintah desa juga berencana menata kios-kios lain yang berada di sekitar pasar agro. “Harapan kami, kedepannya pengelolaan kios Pasar Agro bisa dikelola oleh pemerintah desa. Sehingga, kami bisa mengembangkan ataupun menata tempat-tempat yang sekarang masih kosong dan itu bisa kami bangun untuk kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan perekonomian,” ucapnya saat ditemui, Sabtu (18/09).

Wahyu menuturkan, dalam Pasar Agro ini terdapat sebanyak 24 kios dan 30 los yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas perekonomian masyarakat. “Semoga dengan diresmikannya kios-kios ini, bisa membantu memulihkan kondisi perekonomian masyarakat. Utamanya, di tengah situasi pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Advertisement

Melihat upaya Pemdes Bendoagung tersebut, Bupati Trenggalek memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Pemdes Bendoagung. Terlebih, di tengah masa pandemi saat ini di mana anggaran pemerintah untuk membangun infratruktur sangat terbatas.

“Alhamdulillah, ini bukti bahwa ternyata pemerintah desa pun juga bisa berinovasi,” ungkap Bupati Arifin.

Suami Novita Hardiny ini menambahkan, Pemdes Bendoagung sebelumnya meminta izin kepada Pemkab Trenggalek, dalam memanfaatkan tanah kas desa untuk kemudian dilakukan kerja sama dan kios dibangun oleh pihak ketiga kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat. “Hal ini menjadi test case bagi OPD jika ternyata ke depan dengan dikelola oleh pemerintah desa menjadi lebih baik tentu dapat menjadi pertimbangan daripada nantinya banyak aset yang kemudian tidak terawat,” jelasnya.

Apalagi tambahnya, kalau ada konsorsium antar desa-desa sekitar terus kemudian bikin BUMDes bersama yang mengelola menjadi PD pasar. “Disilahkan, nanti kita siap untuk MoU bareng-bareng. Pemkab dengan desa-desa dengan BUMDes yang lain,” lanjutnya.

Dengan demikian, nantinya setiap desa bisa menyumbang saham atau mungkin juga ada swasta yang terlibat didalamnya. “Kita akan terbuka, karena sekarang jika bergantung pada anggaran APBN, APBDes, tentu kita tidak bisa membangun apa-apa,” papar Bupati Arifin. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas