Connect with us

Pemerintahan

3 Pilar Sidak Kepatuhan Protokol Kesehatan, Trenggalek Masih Kondusif

Diterbitkan

||

Bupati Trenggalek saat melakukan sidak disejumlah warung kopi. (ist)
Bupati Trenggalek saat melakukan sidak disejumlah warung kopi. (ist)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Kapolres Trenggalek AKBO Doni Satria Simbiring dan Dandim 0806 Trenggalek Letkol Inf Dodik Novianto melakukan sidak guna mengetahui sejauh mana kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Sidak, menyasar sejumlah tempat seperti halnya warung makan, warung kopi dan pusat keramaian lainnya, tiga pilar melihat situasi di Trenggalek masih aman dan kondusif.

Tujuan pertama sidak kali ini adalah di lapangan Sumbergedong, pasalnya disitu banyak deretan warung-warung yang tak pernah sepi pembeli.

Semua pengunjung maupun pengelola dilakukan pemeriksaan suhu. Apabila suhunya diatas 37,3 derajad celsius maka akan dilakukan Rapid Test di tempat.

Dikonfirmasi usai melakukan sidak Bupati Trenggalek mengatakan hasilnya masih cukup kondusif.

“Hasil sidak malam ini kami, Komandan Kodim dan Kapolres menemukan situasi aman kondusif. Artinya ini malam Sabtu atau mulai memasuki masa weekend. Mungkin besok (hari ini) puncaknya, namun sebelum puncak kita sudah melakukan himbauan,” ucap Nur Arifin, Jumat (03/07/2020) malam.

Dikatakannya, saat ini pihaknya memberikan himbauan keras, New Normal bukan berarti sudah normal. “Namun new normal adalah kita punya kebiasaan baru, kesadaran baru. Untuk apa, yaitu untuk menegakkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Secara umum semua sudah punya fasilitas cuci tangan pakai sabun. Kemudian pengunjung hampir 90% memakai masker. Yang tidak menggunakan masker langsung kita beri.

“Kemudian suhu dan semua alhamdulillah kurang dari 37,3 derajad celsius. Rencananya bila 37,3 derajad celsius akan langsung kita Rapid Test ditempat,” kata Nur Arifin.

Berhubung belum ada tranmisi lokal, Trenggalek masih cukup aman dan terkendali. Untuk jarak, tempat duduk di dalam ruangan dan di luar ruangan belum terpakai secara keseluruhan, sehingga memungkinkan untuk melakukan Physical Distancing.

“Sedangkan untuk pengelola, tadi kami berikan face shield dan harapan kami dipakai sehingga lebih melindungi dan bisa menyajikan secara higienis. Saat ini kita lagi menyiapkan peraturan bupati tentang pelaksanaan disiplin penegakan protokol kesehatan untuk semua sektor, mulai dari rumah makan, restoran, tempat wisata dan sebagainya,” ungkapnya.

Bahkan Pemerintah juga sedang menyiapkan, untuk memberikan insentif atau hadiah. Kemungkinan dalam waktu dekat akan membuat lomba, bagi mereka yang paling baik menegakkan protokol kesehatan.

Jadi, lanjut Nur Arifin, ini bentuk strategi dimana Trenggalek tetap memastikan masyarakatnya tetap kondusif, tetapi aman dari Covid 19.

“Kita tidak boleh kalah dengan Covid 19. Silahkan tetap produktif, tetapi tetap berstrategi. Jangan sampai kita berproduktif, akan tetapi kemudian kalah dengan Corona,” imbuh suami Novita Hardiny ini.

Tetap produktif namun jangan sampai kalah dengan Corona. Maka pandai-pandailah memakai masker, pastikan jaga jarak, kemudian tolong kemana-mana bawa hand sanitizer.

Atau kalau sangat sibuk dan tidak memungkinkan makan dirumah atau harus makan diluar, sebaiknya membawa alat makan sendiri. Dengan begitu lebih aman, atau kalau beli bisa di take away.

“Jadi terus jaga kondisi tubuh, tetap berolahraga, sehingga bisa tahan terhhadap Covid 19 ini. Dan jika akan melakukan perjalanan ke luar kota atau mungkin keluar daerah, mohon diperhitungkan betul. Hati hati karena di daerah lain, kendaraan umum itu rawan penyebaran Covid 1,” tutupnya.

Perlu diketahui ada 5 tim yang diterjunkan langsung untuk melakukan himbauan dan edukasi terhadap pengunjung tempat keramaian ini untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, jaga jarak dan budayakan hidup bersih dengan sesering mungkin melakukan cuci tangan pakai sabun). (mil/oso)

 

Advertisement
klik untuk berkomentar

Tuliskan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemerintahan

Safari Ramadan di Dua Desa, Pemkab Trenggalek Kemas Pelaksanaan dengan Program Mening Deh

Diterbitkan

||

Safari Ramadan di Dua Desa, Pemkab Trenggalek Kemas Pelaksanaan dengan Program Mening Deh
SAFARI: Wakil Bupati Trenggalek saat Safari Ramadan perdana di Desa Masaran, Kecamatan Bendungan. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Safari Ramadan 1444 H tahun 2023, Selasa (28/03/2023) tadi. Tidak seperti tahun sebelumnya, dalam pelaksanaan Ramadan ini, Pemkab Trenggalek mengemas pelaksanaan Safari Ramadan dengan dikolaborasikan bersama program pendekatan pelayanan Makaryo Ning Deso Desa Hebat (Mening Deh).

Dalam safari perdana ini, pelaksanaan digelar dari Desa Masaran, Kecamatan Bendungan dan Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, yang turut diisi dengan program Sareng Masak Sami Bunda Novita dan Bunda Fatik. Saat memimpin Safari Ramadan di Masjid Nurul Iman Desa Masaran, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Natanegara, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan momentum Bulan Suci Ramadan dengan baik.

Baca juga:

“Kita yakin, di Bulan Puasa ini ibadah kita pahalanya akan dilipatgandakan. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat Trenggalek bisa memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Melalui kegiatan Safari Ramadan ini, diharapkan masyarakat Trenggalek bisa saling bersilaturrahmi antar umat muslim dalam menjalankan ibadah bulan Ramadan ini. Di bulan yang penuh berkah ini, Wabup Syah menyampaikan agar masyarakat bisa saling peduli dan berbagi sehingga semua masyarakat dapat saling merasakan kebahagiaan.

“Saya mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga suasana kerukunan, toleransi dan persaudaraan di antara kita sebagai sesama anak bangsa. Mari kita jaga suasana penuh kedamaian ini agar saudara-saudara kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusu’ dan khidmat,” terang Wabup Syah.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardiny, turut mengisi kegiatan Safari Ramadan dengan program Sareng Masak Sami (SMS) Bu Novita. Istri Bupati Trenggalek ini juga membagikan kreasi menu sederhana penuh gizi untuk mengatasi stunting pada anak.

“Tidak harus mahal, karena banyak bahan makanan sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi dengan harga yang terjangkau. Ini penting dilakukan dalam rangka mencegah dan mengatasi stunting pada anak,” kata Novita.

Dijelaskan istri Bupati Trenggalek ini, bahan makanan bergizi tersebut salah satunya adalah asupan protein dari ikan.  Dengan harga yang cukup terjangkau, orang tua bisa mengkreasikan bahan dasar ikan menjadi olahan menu yang digemari anak-anak.

“Dengan cara ini, saya berharap kebutuhan gizi anak di Trenggalek bisa dicukupi dengan baik sehingga resiko stunting dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya. (mil/sit)

Lanjutkan Membaca

Pemerintahan

Buka Musrenbang 2024, Bupati Arifin Tekankan Usulan Harus Sensitif terhadap Indikator

Diterbitkan

||

oleh

Buka Musrenbang 2024, Bupati Arifin Tekankan Usulan Harus Sensitif terhadap Indikator
MUSRENBANG: Bupati Arifin bersama Wabup Syah dan Ketua DPRD Trenggalek saat membuka kegiatan Musrenbang 2024. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024. Bertempat di Kampoeng MTS Agrowisata Edukasi Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Musrenbang kali ini mengambil tema melestarikan lingkungan, mendekatkan layanan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan jika indeks pembangunan ekonomi inklusif salah satunya adalah dengan mendorong kewirausahaan perempuan sehingga berkontribusi di sektor pendapatan. “Saya minta agar usulannya sensitif terhadap indikator. Contoh indikator pembangunan ekonomi inklusif, di dalamnya ada prosentase pekerja yang lulus SMA. Berarti, pendidikan kesetaraan harus didorong. Juga, ada kontribusi pendapatan perempuan, kewirausahaan perempuan harus didorong dengan program 5000 pengusaha perempuan,” terang Bupati Arifin, Selasa (14/03/2023) siang.

Ditegaskan Mas Ipin-sapaan bupati, khusus kemiskinan ekstrem, Kabupaten Trenggalek berada di angka 5,37 persen. Dan di tahun 2024, harus dipastikan benar-benar tuntas. Baik dengan meringankan beban mereka, ataupun menambah penghasilan mereka.

“Program yang akan diberikan nantinya berupa pemberian subsidi bunga. Mereka akan kita bantu untuk bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan kita sediakan offtaker-nya (pasarnya) sehingga (produksinya) sudah pasti ada yang beli dan tidak ada alasan tidak dapat penghasilan,” terang Mas Ipin.

Jika sudah diberi pekerjaan, modal dan pembeli, sambungnya, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, suami Novita Hardiny ini juga menyinggung peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dan hal ini yang menjadi fokusnya tahun ini hingga ke depannya.

“Salah satu bentuk pendekatan pelayanan kita kepada masyarakat dimulai dengan program Makaryo Ning Deso Desa Hebat (Mening Deh). Kita sudah mengukur indeks kepuasan masyarakat dan masyarakat bisa memberikan penilaian terhadap OPD yang akan berdampak pada TPP (Tambahan Perbaikan Penghasilan) PNS tersebut,” ujarnya.

Dirinya pun mengajak masyarakat untuk membuka laman skm.trenggalekkab.go.id lalu memilih OPD mana atau ASN siapa yang akan dinilai cukup dengan memasukkan ratingnya. “Dengan penilaian ini, ASN kita yang melayani masyarakat dengan baik maka akan mendapat bintang 4. Nantinya, ASN kita juga akan berlomba-lomba mendapatkan bintang 4 tersebut agar TPP nya tinggi,” kata Bupati Arifin.

Baca juga :

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek juga memaparkan di tahun 2022 ada 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang masih berada di zona merah, yakni angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks reformasi birokrasi.

Dari hasil evaluasi, di Kabupaten Trenggalek tingkat pengangguran terbuka terjadi karena adanya shifting (peralihan) dari kerja formal ke informal yang sekarang jadi pelaku UMKM dan usaha lainnya.

“Makanya kenapa evaluasi kita maupun saran dari Badan Pusat Statistik (BPS) harus dengan memperbanyak event (kegiatan). Dan yang kita optimalkan sekarang adalah desa-desa wisata,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Bupati Arifin meminta agar melibatkan desa-desa dan tidak hanya mengandalkan hotel dan penginapan saja. Hal ini dimaksudkan guna mendongkrak pendapatan di desa-desa.

Masih menurut Bupati Arifin, setiap minggu pihaknya selalu menyempatkan diri untuk keliling melihat insfastruktur. Perlu disadari, bahwa ketika kondisi cuaca hujan seperti ini banyak insfastruktur yang rusak.

“Kalau dilihat dalam APBD itu tidak ada biaya perawatan dan biaya pemeliharaan yang besar. Akan tetapi, sejak 2 tahun terakhir ini anggaran pemeliharaan kita plot hingga Rp 13 miliar di tahun 2023,” imbuh Bupati Arifin.

Dirinya juga menambahkan, jika kebijakan (fiskal) Pemerintah Daerah tinggi, maka anggaran perbaikan infrastruktur bisa ditambah dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) serta APBD induk tahun berikutnya. Agar ketika jalan itu belum benar-benar rusak, Pemerintah Daerah Trenggalek bisa melakukan perbaikan (penambalan) sehingga memperkecil anggaran dan memperpanjang usia jalan.

Dalam Musrenbang Trenggalek tersebut terdapat usulan pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD sebanyak 1.616. Ditambah, 2.465 usulan dari hasil Musrenbang kecamatan dengan rincian infrastuktur wilayah 1.133 usulan.

Kemudian, ekonomi dan sumberdaya alam 527 usulan, Pemerintah dan Pembangunan Manusia(PPM) 445 usulan, dan Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan (Musrena Keren) 360 usulan. (mil/gie)

Lanjutkan Membaca

Pemerintahan

Dekatkan Layanan Masyarakat, Bupati Arifin Mening Deh di Desa Kemulan Trenggalek

Diterbitkan

||

oleh

Dekatkan Layanan Masyarakat, Bupati Arifin Mening Deh di Desa Kemulan Trenggalek
MAKARYO: Bupati Arifin saat melaksanakan Mening Deh di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Trenggalek melakukan Makaryo Ning Desa Desa Hebat (Mening Deh) setiap Rabu. Program untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat itu, salah satunya terlihat pada Rabu (08/03/2023) tadi.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menjelaskan melalui program Mening Deh, ini diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Trenggalek. Untuk Mening Deh kali ini, diselenggarakan di Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

“Seperti biasanya, di hari Rabu kita melaksanakan Mening Deh, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di desa-desa. Kali ini, kita berkesempatan hadir di Desa Kamulan Kecamatan Durenan dan ingin mengecek infrastruktur yang ada. Karena di Kamulan ini punya tradisi kupatan di hari ke 7 lebaran. Kalau bisa, sebelum Hari Raya jalan sudah diperbaiki dan tidak berlubang,” kata Bupati Arifin.

Dirinya menyebut, efektivitas pelayanan melalui Mening Deh ini dari minggu ke minggu semakin meningkat. Bahkan, jumlah pelayanannya pun semakin banyak. Terlebih, dirinya juga melakukan penilaian terkait pelayanan pemerintah daerah terhadap desa-desa.

“Yang menjadi catatan saya adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Saking banyaknya pemohon, mereka (Dukcapil) yang pulangnya paling sore. Tapi bukan berarti OPD-OPD lain tidak ada masalah. Saya tekankan apa yang menjadi problem di masyarakat agar bisa segera dicarikan solusinya,” imbuhnya.

Baca juga :

Tidak hanya itu, suami Novita Hardiny ini juga melihat, adanya potensi situs cagar budaya yang tersembunyi di Desa Kamulan. Seperti diketahui, situs cagar budaya Kamulan sudah pernah diidentifikasi dan ditemukan prasasti kamulan yang saat ini prasasti tersebut sudah berada di lingkungan pendopo Kabupaten Trenggalek.

Meski terdapat situs cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi, namun saat ini Pemerintah Daerah Trenggalek belum mengetahui secara pasti terhadap cagar budaya sendang Kamulyan. Mas Ipin-sapaan akrab Bupati Trenggalek ini masih akan menelusuri kepastian sendang Kamulyan, yang konon berada di wilayah tersebut.

“Kita lagi menyelidiki situs Sendang Kamulan ini,” kata Mas Ipin.

Dijelaskan Bupati muda ini, setelah prasasti kamulan kembali Trenggalek. Ternyata di dekat pondok tengah Hidayatut Thullab, disinyalir terdapat situs sendang Kamulyan yang belum teridentifikasi. “Sekarang kita sedang melakukan ekskavasi untuk dilihat, apakah betul itu situsnya,” ujarnya.

Tujuan ekskavasi ini, papsrnya, adalah untuk mengidentifikasi beberapa petunjuk yang dapat mempertegas keberadaan sendang Kamulyan. Seraya, berharap dengan dipastikan situs cagar budaya sendang Kamulyan ini, ke depan masyarakat bisa menjaga dan selanjutnya dapat mempertegas Desa Kamulan yang mempunyai situs cagar budaya sendang Kamulyan.

“Kalau betul ada, kita harap itu bisa diuri-uri dan nanti kita lakukan pemeliharaan sebagai situs cagar budaya kita,” papar Bupati Arifin. (mil/sit)

Lanjutkan Membaca

Terpopuler