Connect with us

Pemerintahan

Hadapi New Normal, Disparbud Trenggalek Terapkan SOP

Diterbitkan

||

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto. (mil)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto. (mil)

Memontum Trenggalek – Dalam rangka menghadapi era New Normal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Kabupaten Trenggalek tengah mempersiapkan beberapa langkah. Sepeti yang diketahui, Kabupaten Trenggalek terkenal akan potensi wisata alam yang luar biasa. Tak heran banyak wisatawan luar daerah yang berkunjung ke Kota Keripik Tempe ini.

Pasca pandemi Covid-19 melanda tanah air, seluruh lokasi wisata ditutup, tak terkecuali di Kabupaten Trenggalek. Menghadapi era New Normal yang nantinya akan dilakukan secara bertahap, tempat-tempat wisata di Kabupaten Trenggalek akan kembali dibuka denga tetap menerapy protokol kesehatan yang ada

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KabupatenTrenggalek Sunyoto mengatakan dengan adanya new normal yang digagas pemerintah, pembukaan tempat wisata dibukaharus mempunyai pedoman SoP (Standart operasional Prosedur).

“Terkait Penerapan New Normal nanti, yang dilakukan Disparibud baik itu kepariwisataannya dan seni budayanya harus mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan. Sehingga yang kita lakukan, kami punya pedoman SoP (Standart operasional Prosedur),” ucap Sunyoto saat dikonfirmasi dikantornya, Jumat (05/06/2020) pagi.

Pihaknya menegaskan jika pedoman SoP yang bakal diberlakukan pada tempat wisata yang ada di Kabupaten Trenggalek sudah persiapkan.

“SoP tentang Kepariwisataan dan kebudayaan Ini masih kita godok insyaalloh kalau sudah jadi nanti akan kita simulasikan, dan selanjutnya kita sosialisasikan ke seluruh stakeholder,” imbuhnya.

Ia tidak menampik jika nantinya akan terjadi lonjakan pengunjung saat tempat wisata mula dibuka. Oleh karenanya, sesuai pedoman yang ada akan ada pembatasan jumlah pengunjung yang tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas tempat wisata tersebut.

“Pengunjung pariwisata kedepan akan kita batasi paling tidak 50 persen. Misal Pantai prigi kapasitas 500 pengunjung maka antisipasinya paling tidak 250 pengunjung. Di pintu masuk tempat wisata ada check suhu tubuh, sehingga kalau orang tersebut sakit tidak diperbolehkan berkunjung ke tempat wisata,” kata Sunyoto.

Selain itu sesuai dengan protokol Kesehatan Covid-19 dengan jaga jarak dan bersentuhan langsung antara pengunjung dan petugas retribusi, Sunyoto mengaku punya inovasi dalam pelayanan kepada pengunjung di era new normal.

“Ke depan harus ada pemesanan kunjungan tempat wisata melalui aplikasi,” tegasnya.

Masih terang Sunyoto, yang menjadi pemikiran dari Disparibud adalah terkait resepsi pernikahan dan pementasan seni ditengah pandemi Covid-19 harusnya seperti apa, karena hal itu merupakan salah satu tugas dari Disparibud.

“Penerapannya bagaimana kita lihat nanti, selain harus jaga jarak, harus ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti protokol kesehatan,” pungkas Sunyoto. (mil/oso)

 

Advertisement
klik untuk berkomentar

Tuliskan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemerintahan

Safari Ramadan di Dua Desa, Pemkab Trenggalek Kemas Pelaksanaan dengan Program Mening Deh

Diterbitkan

||

Safari Ramadan di Dua Desa, Pemkab Trenggalek Kemas Pelaksanaan dengan Program Mening Deh
SAFARI: Wakil Bupati Trenggalek saat Safari Ramadan perdana di Desa Masaran, Kecamatan Bendungan. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Safari Ramadan 1444 H tahun 2023, Selasa (28/03/2023) tadi. Tidak seperti tahun sebelumnya, dalam pelaksanaan Ramadan ini, Pemkab Trenggalek mengemas pelaksanaan Safari Ramadan dengan dikolaborasikan bersama program pendekatan pelayanan Makaryo Ning Deso Desa Hebat (Mening Deh).

Dalam safari perdana ini, pelaksanaan digelar dari Desa Masaran, Kecamatan Bendungan dan Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, yang turut diisi dengan program Sareng Masak Sami Bunda Novita dan Bunda Fatik. Saat memimpin Safari Ramadan di Masjid Nurul Iman Desa Masaran, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Natanegara, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan momentum Bulan Suci Ramadan dengan baik.

Baca juga:

“Kita yakin, di Bulan Puasa ini ibadah kita pahalanya akan dilipatgandakan. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat Trenggalek bisa memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Melalui kegiatan Safari Ramadan ini, diharapkan masyarakat Trenggalek bisa saling bersilaturrahmi antar umat muslim dalam menjalankan ibadah bulan Ramadan ini. Di bulan yang penuh berkah ini, Wabup Syah menyampaikan agar masyarakat bisa saling peduli dan berbagi sehingga semua masyarakat dapat saling merasakan kebahagiaan.

“Saya mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga suasana kerukunan, toleransi dan persaudaraan di antara kita sebagai sesama anak bangsa. Mari kita jaga suasana penuh kedamaian ini agar saudara-saudara kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusu’ dan khidmat,” terang Wabup Syah.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardiny, turut mengisi kegiatan Safari Ramadan dengan program Sareng Masak Sami (SMS) Bu Novita. Istri Bupati Trenggalek ini juga membagikan kreasi menu sederhana penuh gizi untuk mengatasi stunting pada anak.

“Tidak harus mahal, karena banyak bahan makanan sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi dengan harga yang terjangkau. Ini penting dilakukan dalam rangka mencegah dan mengatasi stunting pada anak,” kata Novita.

Dijelaskan istri Bupati Trenggalek ini, bahan makanan bergizi tersebut salah satunya adalah asupan protein dari ikan.  Dengan harga yang cukup terjangkau, orang tua bisa mengkreasikan bahan dasar ikan menjadi olahan menu yang digemari anak-anak.

“Dengan cara ini, saya berharap kebutuhan gizi anak di Trenggalek bisa dicukupi dengan baik sehingga resiko stunting dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya. (mil/sit)

Lanjutkan Membaca

Pemerintahan

Buka Musrenbang 2024, Bupati Arifin Tekankan Usulan Harus Sensitif terhadap Indikator

Diterbitkan

||

oleh

Buka Musrenbang 2024, Bupati Arifin Tekankan Usulan Harus Sensitif terhadap Indikator
MUSRENBANG: Bupati Arifin bersama Wabup Syah dan Ketua DPRD Trenggalek saat membuka kegiatan Musrenbang 2024. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024. Bertempat di Kampoeng MTS Agrowisata Edukasi Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Musrenbang kali ini mengambil tema melestarikan lingkungan, mendekatkan layanan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan jika indeks pembangunan ekonomi inklusif salah satunya adalah dengan mendorong kewirausahaan perempuan sehingga berkontribusi di sektor pendapatan. “Saya minta agar usulannya sensitif terhadap indikator. Contoh indikator pembangunan ekonomi inklusif, di dalamnya ada prosentase pekerja yang lulus SMA. Berarti, pendidikan kesetaraan harus didorong. Juga, ada kontribusi pendapatan perempuan, kewirausahaan perempuan harus didorong dengan program 5000 pengusaha perempuan,” terang Bupati Arifin, Selasa (14/03/2023) siang.

Ditegaskan Mas Ipin-sapaan bupati, khusus kemiskinan ekstrem, Kabupaten Trenggalek berada di angka 5,37 persen. Dan di tahun 2024, harus dipastikan benar-benar tuntas. Baik dengan meringankan beban mereka, ataupun menambah penghasilan mereka.

“Program yang akan diberikan nantinya berupa pemberian subsidi bunga. Mereka akan kita bantu untuk bisa mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan kita sediakan offtaker-nya (pasarnya) sehingga (produksinya) sudah pasti ada yang beli dan tidak ada alasan tidak dapat penghasilan,” terang Mas Ipin.

Jika sudah diberi pekerjaan, modal dan pembeli, sambungnya, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, suami Novita Hardiny ini juga menyinggung peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dan hal ini yang menjadi fokusnya tahun ini hingga ke depannya.

“Salah satu bentuk pendekatan pelayanan kita kepada masyarakat dimulai dengan program Makaryo Ning Deso Desa Hebat (Mening Deh). Kita sudah mengukur indeks kepuasan masyarakat dan masyarakat bisa memberikan penilaian terhadap OPD yang akan berdampak pada TPP (Tambahan Perbaikan Penghasilan) PNS tersebut,” ujarnya.

Dirinya pun mengajak masyarakat untuk membuka laman skm.trenggalekkab.go.id lalu memilih OPD mana atau ASN siapa yang akan dinilai cukup dengan memasukkan ratingnya. “Dengan penilaian ini, ASN kita yang melayani masyarakat dengan baik maka akan mendapat bintang 4. Nantinya, ASN kita juga akan berlomba-lomba mendapatkan bintang 4 tersebut agar TPP nya tinggi,” kata Bupati Arifin.

Baca juga :

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek juga memaparkan di tahun 2022 ada 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang masih berada di zona merah, yakni angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks reformasi birokrasi.

Dari hasil evaluasi, di Kabupaten Trenggalek tingkat pengangguran terbuka terjadi karena adanya shifting (peralihan) dari kerja formal ke informal yang sekarang jadi pelaku UMKM dan usaha lainnya.

“Makanya kenapa evaluasi kita maupun saran dari Badan Pusat Statistik (BPS) harus dengan memperbanyak event (kegiatan). Dan yang kita optimalkan sekarang adalah desa-desa wisata,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Bupati Arifin meminta agar melibatkan desa-desa dan tidak hanya mengandalkan hotel dan penginapan saja. Hal ini dimaksudkan guna mendongkrak pendapatan di desa-desa.

Masih menurut Bupati Arifin, setiap minggu pihaknya selalu menyempatkan diri untuk keliling melihat insfastruktur. Perlu disadari, bahwa ketika kondisi cuaca hujan seperti ini banyak insfastruktur yang rusak.

“Kalau dilihat dalam APBD itu tidak ada biaya perawatan dan biaya pemeliharaan yang besar. Akan tetapi, sejak 2 tahun terakhir ini anggaran pemeliharaan kita plot hingga Rp 13 miliar di tahun 2023,” imbuh Bupati Arifin.

Dirinya juga menambahkan, jika kebijakan (fiskal) Pemerintah Daerah tinggi, maka anggaran perbaikan infrastruktur bisa ditambah dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) serta APBD induk tahun berikutnya. Agar ketika jalan itu belum benar-benar rusak, Pemerintah Daerah Trenggalek bisa melakukan perbaikan (penambalan) sehingga memperkecil anggaran dan memperpanjang usia jalan.

Dalam Musrenbang Trenggalek tersebut terdapat usulan pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD sebanyak 1.616. Ditambah, 2.465 usulan dari hasil Musrenbang kecamatan dengan rincian infrastuktur wilayah 1.133 usulan.

Kemudian, ekonomi dan sumberdaya alam 527 usulan, Pemerintah dan Pembangunan Manusia(PPM) 445 usulan, dan Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan (Musrena Keren) 360 usulan. (mil/gie)

Lanjutkan Membaca

Pemerintahan

Dekatkan Layanan Masyarakat, Bupati Arifin Mening Deh di Desa Kemulan Trenggalek

Diterbitkan

||

oleh

Dekatkan Layanan Masyarakat, Bupati Arifin Mening Deh di Desa Kemulan Trenggalek
MAKARYO: Bupati Arifin saat melaksanakan Mening Deh di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Trenggalek melakukan Makaryo Ning Desa Desa Hebat (Mening Deh) setiap Rabu. Program untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat itu, salah satunya terlihat pada Rabu (08/03/2023) tadi.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menjelaskan melalui program Mening Deh, ini diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Trenggalek. Untuk Mening Deh kali ini, diselenggarakan di Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

“Seperti biasanya, di hari Rabu kita melaksanakan Mening Deh, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di desa-desa. Kali ini, kita berkesempatan hadir di Desa Kamulan Kecamatan Durenan dan ingin mengecek infrastruktur yang ada. Karena di Kamulan ini punya tradisi kupatan di hari ke 7 lebaran. Kalau bisa, sebelum Hari Raya jalan sudah diperbaiki dan tidak berlubang,” kata Bupati Arifin.

Dirinya menyebut, efektivitas pelayanan melalui Mening Deh ini dari minggu ke minggu semakin meningkat. Bahkan, jumlah pelayanannya pun semakin banyak. Terlebih, dirinya juga melakukan penilaian terkait pelayanan pemerintah daerah terhadap desa-desa.

“Yang menjadi catatan saya adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Saking banyaknya pemohon, mereka (Dukcapil) yang pulangnya paling sore. Tapi bukan berarti OPD-OPD lain tidak ada masalah. Saya tekankan apa yang menjadi problem di masyarakat agar bisa segera dicarikan solusinya,” imbuhnya.

Baca juga :

Tidak hanya itu, suami Novita Hardiny ini juga melihat, adanya potensi situs cagar budaya yang tersembunyi di Desa Kamulan. Seperti diketahui, situs cagar budaya Kamulan sudah pernah diidentifikasi dan ditemukan prasasti kamulan yang saat ini prasasti tersebut sudah berada di lingkungan pendopo Kabupaten Trenggalek.

Meski terdapat situs cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi, namun saat ini Pemerintah Daerah Trenggalek belum mengetahui secara pasti terhadap cagar budaya sendang Kamulyan. Mas Ipin-sapaan akrab Bupati Trenggalek ini masih akan menelusuri kepastian sendang Kamulyan, yang konon berada di wilayah tersebut.

“Kita lagi menyelidiki situs Sendang Kamulan ini,” kata Mas Ipin.

Dijelaskan Bupati muda ini, setelah prasasti kamulan kembali Trenggalek. Ternyata di dekat pondok tengah Hidayatut Thullab, disinyalir terdapat situs sendang Kamulyan yang belum teridentifikasi. “Sekarang kita sedang melakukan ekskavasi untuk dilihat, apakah betul itu situsnya,” ujarnya.

Tujuan ekskavasi ini, papsrnya, adalah untuk mengidentifikasi beberapa petunjuk yang dapat mempertegas keberadaan sendang Kamulyan. Seraya, berharap dengan dipastikan situs cagar budaya sendang Kamulyan ini, ke depan masyarakat bisa menjaga dan selanjutnya dapat mempertegas Desa Kamulan yang mempunyai situs cagar budaya sendang Kamulyan.

“Kalau betul ada, kita harap itu bisa diuri-uri dan nanti kita lakukan pemeliharaan sebagai situs cagar budaya kita,” papar Bupati Arifin. (mil/sit)

Lanjutkan Membaca

Terpopuler